Warga Asing Banyak Langgar Prokes di Bali, Gubernur Berang Ancam Deportasi
Peristiwa | 9 Maret 2021, 18:05 WIBDENPASAR, KOMPAS.TV - Gubernur Bali Wayan Koster akan menindak warga negara asing (WNA) di Bali yang tak menerapkan protokol kesehatan, seperti penggunaan masker.
Penindakan tersebut berupa sanksi denda Rp 1 juta. Bahkan, jika terus berulang, ancamannya bisa berupa deportasi.
Ketentuan ini tertuang dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 10 Tahun 2021 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.
Baca Juga: Di Bali, Warga Asing Langgar Prokes Kena Sanksi Denda Rp 1 Juta hingga Terancam Deportasi
Menurut Koster, aturan tersebut dibuat karena banyaknya pelanggaran prokes yang dilakukan para WNA di Bali.
"Maka, oleh pemerintah pusat, kami diminta melakukan pengetatan untuk memberikan sanksi denda administratif kepada meraka yang melanggar protokol kesehatan," kata Koster, di Rumah Dinas Gubernur Bali, Jayasabha, Denpasar, Selasa (9/3/2021).
Sanksi denda ini tertuang dalam Bab IV Pasal 11 Ayat 2 bagian B. Dalam poin itu, dijelaskan pemberian sanksi administratif sebesar Rp 1 juta.
Sanksi diberikan setelah WNA itu melakukan pelanggaran pertama dengan tidak menerapkan protokol kesehatan.
Kemudian, jika melanggar untuk kedua kalinya, bisa dideportasi.
"Pelanggaran pertama, langsung dikenakan denda Rp 1 juta," kata Koster.
Adapun pemberian sanksi kepada warga negara Indonesia (WNI) dalam Pergub Nomor 10 Tahun 2021 ini sebesar Rp 100.000.
"Penundaan pemberian pelayanan administrasi sesuai kewenangan pemerintah provinsi, atau membayar denda administratif sebesar Rp 100.000 bagi yang tidak menggunakan masker pada saat beraktivitas dan berkegiatan di rumah," kata Koster.
Baca Juga: WNA Ke Bali Ditangkap Polisi Karena Membawa Surat Hasil Test PCR Palsu
WNI dan WNA yang melanggar protokol kesehatan juga dapat dikenai sanksi sesuai aturan desa adat setempat.
Data dari Satpol PP Badung, selama 11 Januari hingga 6 Maret 2021 tercatat 411 orang yang terjaring operasi yustisi protokol kesehatan, yakni tak memakai masker.
Dari jumlah itu, 367 merupakan warga negara asing dan sisanya 44 warga Indonesia.
Penulis : Fadhilah
Sumber : Kompas TV