Menteri Nadiem Bicara Tiga Dosa Pendidikan: Intoleransi, Kekerasan Seksual dan Perundungan
Peristiwa | 8 Maret 2021, 14:24 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyebutkan tiga dosa besar di dunia pendidikan, yaitu intoleransi, kekerasan seksual dan perundungan.
"Tiga dosa besar itu khusus bagi perempuan sangat mempengaruhi tumbuh kembang pendidikan," kata Nadiem saat memberi sambutan dalam acara Webinar Perempuan Pemimpin dan Kesetaraan Gender dalam merayakan hari Perempuan Sedunia, Senin (8/3/2021).
Saat ini, kata Nadiem, pihaknya sedang merancang peraturan menteri untuk mencegah kekerasan seksual di pendidikan tinggi.
Kemendikbud juga sedang berusaha menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat di dunia pendidikan mulai dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) hinga Sekolah Dasar.
Baca Juga: Investor Asing Boleh Berburu Harta Karun, Kemendikbud: Izin ke Mendikbud Nadiem Makarim Dulu
"Kami akan menciptakan mekanisme terbaik, membuat rancangan permen yang dibuat sangat hati-hati. Namun satu hal, kami hanya ombak kecil. Maka dengan kesadaran semua pihak akan memantik gelombang," katanya.
Baca Juga: Lega, Guru Honorer Tetap Dapat Vaksin Covid-19, Ini Kata Mendikbud Nadiem Makarim
Nadiem berharap momentum hari perempuan sedunia memberi semangat bagi perempuan Indonesia. Seperti halnya hari perempuan sedunia yang dimulai di New York oleh aksi pekerja perempuan seratus tahun silam. Dan saat ini banyak perempuan yang sudah berhasil meraih jenjang pendidikan tinggi.
"Namun perjalanan masih panjang," kata Nadiem.
Sementara Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia menyebutkan bahwa salah satu cara menghadapi perundungan bagi perempuan, harus bisa jaga emosi.
"Bangun kepercayaan diri dengan kualitas. Jangan membalas dengan emosi yang tidak terkontrol. Tapi balas dengan karya," katanya.
Dalam forum ini, selain menghadirkan Manteri Nadiem Makarim, hadir pula Franka Nadiem Makarim sebagai pelaku usaha Co-Founder Tulola Jewelery, Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia, dan Inspektur Jenderal Kemendikbud Chatarina Maulina.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV