Kampanye Cinta Produk Indonesia dari Zaman Soeharto, SBY Sampai Jokowi
Peristiwa | 5 Maret 2021, 05:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Pidato Presiden Jokowi untuk menggaungkan cinta produk dalam negeri dan membenci produk luar negeri mendapatkan sorotan masyarakat. Sebab, bukan hanya ajakan mencintai produk dalam negeri, Jokowi juga menambahkan kata membenci produk luar negeri.
Kampanye cinta produk Indonesia bukan barang baru, tapi sudah terjadi sejak lama yang digaungkan oleh para presiden Indonesia.
Di zaman Presiden Soeharto, kampanye sudah disampaikan. Misalnya, Presiden Soeharto pernah menyampaikan di depan 150 peserta Munas Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), di Tapos, Bogor, Minggu pada 10 Desember 1995.
Baca Juga: Ajakan Presiden Jokowi: Cinta Produk Dalam Negeri, Benci Produk Asing
Pidato yang disampaikan cukup menarik. "Jika kita tinggalkan barang buatan sendiri, industri tutup kemudian timbul pengangguran akhirnya yang ada adalah kemelaratan. Ini bukan cita-cita kita,” kata Soeharto.
Soeharto juga sudah meramalkan adanya perdagangan bebas pada tahun 2000-an, yakni ketika serbuan barang impor masuk ke Indonesia. Maka dibutuhkan sikap cinta terhadap buatan sendiri untuk menyukseskan sistem perdagangan bebas. Kata Soeharto, berbagai produk luar itu kemungkinan mutu dan harganya sangat bersaing dengan produk buatan sendiri.
“Menghadapi hal itu, kita sebaiknya menahan diri untuk membeli. Kita ingin menjadi bangsa yang mandiri,” katanya.
Baca Juga: "Belanja Negara Prioritaskan Beli Produk Dalam Negeri Khususnya UMKM"
Sementara di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kampanye ini digaungkan pada 2009. Kampanye ini diprakarsai oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, bertujuan untuk mengubah pandangan rakyat Indonesia yang selama ini menganggap produk impor berkualitas lebih baik daripada produk Indonesia.
Di Era Presiden SBY, kampanye ini disambut pelaku usaha dengan cara menempelkan logo ”100% Cinta Indonesia” di berbagai produk yang dijual.
Logo ini diresmikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pembukaan pameran kerajinan Inacraft di Jakarta Convention Center, Rabu, 22 April 2009. ”Kalau kita mengatakan aku cinta produk Indonesia dan beli produk Indonesia, itu baru nilainya seratus,” kata SBY dalam sambutan pembukaan Inacrat di Jakarta.
Baca Juga: Prabowo Subianto: Produk Dalam Negeri Sudah Membanggakan
Sementara di era Presiden Jokowi, kampanya ini tak kalah semarak. Bukan sekali Jokowi mengajak membeli produk dalam negeri. Pada 7 Desember 2020, Jokowi mengajak mencintai dan membeli produk-produk industri kreatif asli dalam negeri yang merupakan kunci untuk menekan defisit transaksi berjalan sekaligus mengembangkan industri kreatif nasional secara cepat dan pesat.
"Jika ini dilakukan tentu akan berdampak besar bagi perekonomian Indonesia. Ini akan mengangkat industri turunan terutama sektor UMKM, membuka lapangan kerja baru yang lebih banyak hingga akhirnya berkontribusi pada percepatan pemulihan ekonomi nasional," ujar Jokowi dalam acara Anugerah Bangga Buatan Indonesia.
Dan pernyataan yang terbaru menyatakan ajakan-ajakan untuk cinta produk-produk kita sendiri. "Produk-produk Indonesia harus terus digaungkan. Produk-produk dalam negeri gaungkan! Gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri," tegasnya saat membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2021, dilansir dari akun Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (4/3/2021).
"Bukan hanya cinta, tapi benci. Cinta barang kita, benci produk dari luar negeri," tambah Jokowi.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV