> >

Presiden Jokowi: Indonesia Peringkat Tertinggi Negara Rawan Bencana, Per Hari Ada 9 Bencana

Peristiwa | 3 Maret 2021, 20:09 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Sumber: Youtube Kemensos.)

Baca Juga: Melalui Virtual, Naruhito Bicara Soal Pandemi Corona, Bencana Alam & Internal Keluarga Kaisar

Ia mencontohkan, jika terjadi gempa misalnya. Dalam menanganinya, standar bangunan, fasilitas umum dan fasilitas sosial yang tahan gempa harus dikawal dalam pelaksanaannya.

"Juga harus diikuti audit ketahanan bangunannya agar betul-betul sesuai dengan standar sehingga kalau terjadi lagi di daerah itu, korban yang ada bisa diminimalisir dan segera koreksi," ujarnya.

Selain itu, Jokowi juga meminta kebijakan mengurangi risiko bencana harus terintegrasi dari pusat sampai daerah. Ia tidak ingin ada ego sektoral di daerah dalam menerapkan kebijakan tersebut.

Baca Juga: Risma akan Lelang Mobil Mewah di Kemensos, Hasilnya untuk Korban Terdampak Bencana

"Semuanya harus terintegrasi, benar-benar terintegrasi, semuanya saling mengisi, saling menutup," ujar Jokowi.

"Tidak boleh ada yang merasa ini bukan tugasnya, bukan urusan saya. Hati-hati ini bencana. Berbeda dengan hal-hal normal."

Selanjutnya, Jokowi juga mengingatkan terkait sistem peringatan dini yang harus berfungsi dengan baik. Karenanya, ia meminta harus ada pengecekan berkala.

Baca Juga: Program MBKM, Ratusan Mahasiswa Berangkat Ke HST Bantu Pemulihan Pasca Bencana

Dengan begitu, sistem peringatan dini dapat bekerja dengan cepat, dan akurat. Serta kecepatan responsnya juga meningkat.

Terakhir, Jokowi menekankan pentingnya edukasi dan literasi kebencanaan masyarakat.

"Melakukan simulasi bencana secara rutin di daerah-daerah yang rawan bencana, sehingga warga semakin siap menghadapi bencana yang ada," kata Jokowi.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU