Mengenal Varian Baru Virus Corona dari Inggris yang Masuk Indonesia
Update corona | 2 Maret 2021, 16:53 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan varian baru Virus Corona B-177 dari Inggris di Tanah Air.
Varian baru atau mutasi Virus Corona itu diketahui setelah Kemenkes dan Satgas Covid-19 melakukan pemeriksaan terhadap 462 Virus SARS-Cov-2 yang beredar di Tanah Air dalam beberpa bulan terakhir.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono menjelaskan ditemukannya dua kasus baru mutasi Viru Corona B-117 didapat pada Senin (1/3/2021) malam.
Baca Juga: Tiga Mutasi Virus Corona yang Bikin Geger Dunia
Menurut Dante temuan ini menjadi penanda, Indonesia akan menghadapi pandemi tingkat kesulitan yang semakin berat.
"Proses mutasi ini sudah ada di sekitar kita," ujar Dante dalam acara "Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih Pasca Pandemi", Selasa (2/3/2021).
Varian baru Virus Corona ini teridentifikasi pertama kali ditemukan di Inggris pada September 2020.
Catatan penelitian dari mutasi Virus Corona ini 70 persen lebih cepat menular, bermutasi dan diperkirakan bakal menjadi strain virus dominan di seluruh dunia. Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis varian baru tersebut tidak lebih berbahaya.
Baca Juga: Fakta-Fakta Varian Baru Virus Corona Covid-19 B1525
Selain di Inggris varian baru Virus Corona juga ditemukan di Brazil dengan nama B-1.1.28.1 dan Afrika Selatan B-1.351.
Untuk Virus Corona B-117 telah tersebar di Denmark, Nigeria, Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Ghana, Australia, Yordania, Singapura, Finlandia, Belgia dan Spanyol.
Gejala Umum
Survei yang dilakukan Kantor Statsitik Nasional Inggris (ONS) dari kasus yang sudah menemukan gejala umum dari varian baru Virus Corona dari Inggris ini adalah mudah kelelahan, sakit tenggorokan, batuk dan nyeri otot.
Baca Juga: Ada Mutasi Virus Corona di Inggris, Bagaimana Nasib Vaksin RI?
Sejumlah ahli menyebut, pergeseran gejala mungkin didorong oleh sifat varian yang lebih menular dan menyebar lebih cepat di tubuh.
Diketahui virus varian baru ini memiliki 23 perubahan dibandingkan dengan virus asli Wuhan. Beberapa perubahan ini dapat memengaruhi respons kekebalan tubuh dan rentang gejala yang terkait dengan infeksi.
Survei juga menemukan gejala seperti kehilangan rasa dan penciuman yang muncul setelah terpapar varian lama lebih sedikit.
Pasien yang terpapar mutasi virus corona lebih banyak mendapat gejala batuk dengan kelelahan, nyeri otot dan sakit tenggorokan.
Baca Juga: Waspada Mutasi Virus Corona, Bisa Lebih Menular?
Efektivitas Vaksin
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof dr Zubairi Djoerban memastikan mutasi virus corona B-117 tetap terdeteksi saat menggunakan uj PCR.
Sementara vaksin yang saat ini diberikan tetap efektif terhadap varian baru Virus Corona dari Inggris.
Di sisi lain, para ilmuwan sedang bekerja untuk mempelajari lebih lanjut tentang varian ini untuk lebih memahami betapa mudahnya ia dapat ditularkan dan apakah vaksin resmi saat ini akan melindungi orang terhadap varian baru tersebut.
Saat ini, tidak ada bukti bahwa varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah atau peningkatan risiko kematian.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV