> >

Respon Tudingan SBY, Moeldoko Dua Kali Ucapkan, "Saya Ingin Mengingatkan"

Peristiwa | 25 Februari 2021, 21:03 WIB
Moeldoko menggelar konferensi pers terkait tudingan dirinya melakukan upaya kudeta di Partai Demokrat. (Sumber: KompasTV)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko angkat suara mengenai tudingan dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang menyebut dirinya sosok yang akan mengambilalih Partai Demokrat.

Dengan nada suara yang sangat serius, Moeldoko mengatakan akan mengambil langkah-langkah yang dia yakini.  

“Saya ingin mengingatkan semuanya ya. Saya ingin mengingatkan karena saya bisa, sangat mungkin melakukan apa itu, langkah-langkah yang saya yakini,” katanya seperti memendam kekesalan, Kamis (25/2/2021).

Baca Juga: Moeldoko Tanggapi Persoalan di Partai Demokrat: Saya Pikir Sudah Selesai


Moeldoko kembali menegaskan bahwa dia tidak tahu kondisi dan situasi Partai Demokrat. Moeldoko pun meminta agar jangan ada yang menekan dia. 

“Jadi saya berharap jangan menekan saya. seperti tadi saya katakan, saya tidak tahu situasi itu. Saya pesan seperti itu saja karena saya punya hak seperti apa yang saya yakini,” tutup Moeldoko.

Sebelumnya, SBY menjelaskan adanya  gerakan pengambilalihan kepemimpinan PD yang dia sebut GPK PD. Para kader Partai Demokrat menunjuk  Moeldoko sebagai sosok yang akan melakukan kudeta itu. Namun, meski sudah disampaikan, ternyata gerakan pengambilalihan itu bukan berhenti malah terus bergerilya secara diam-diam.

Baca Juga: Isu Kudeta Partai Demokrat, SBY Sebut Moeldoko Terlibat

"Persoalannya, para kader.. apakah dengan telah berhasil diungkapnya gerakan buruk itu kemudian para pelaku GPK PD itu menghentikan gerakannya? Ternyata, tidak," kata SBY dalam video yang dikirimkan Bakomstra Demokrat,  Rabu (24/2/2021).

"Segelintir kader dan mantan kader pelaku GPK PD itu masih bergerak di lapangan secara sembunyi-sembunyi, kucing-kucingan. Berarti gerakan ini masih ada," ungkapnya.

Menurut SBY, orang-orang yang akan menggoyang partai itu menyasar  para Ketua DPD ataupun Ketua DPC, tetapi siapa pun yang mau diiming-imingi sejumlah imbalan dan janji-janji yang menggiurkan.  Ada tawaran uang. Sampai SBY mengatakan bahwa partainya tidak untuk dijual: not for sale.


 

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU