Respons Luhut Soal Julukan Luhut Lagi, Luhut Lagi : Saya Tidak Mau Tidak Holistik
Politik | 25 Februari 2021, 16:58 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Kerap ditunjuk untuk mengisi sementara jabatan pemerintah yang kosong membuat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mendapat sebutan “Luhut lagi, Luhut lagi”.
Menanggapi hal tersebut Luhut menjelaskan alasannya kerap terlibat dalam segala urusan di pemerintahan hingga tugas tertentu dari perintah Presiden Joko Widodo.
“Sebenarnya enggak Luhut lagi, Luhut lagi. Saya luruskan. Sebenarnya kalau mau saya kerjakan sesuatu itu, saya tidak mau tidak holistik dan tidak terintegrasi," ujar Luhut dalam CNBC Economic Outlook, dikutip dari Kompas.com, Kamis (25/2/2021).
Baca Juga: Luhut Sebut 2 Juta Vaksin Covid-19 Mandiri Siap Masuk ke Indonesia
Menurutnya, jika sesuatu tidak dikerjakan secara holistik dan tanpa adanya integrasi, pekerjaan tersebut tidak akan terselesaikan.
"Karena saya lihat, kalau tidak holistik dan tidak terintegrasi pasti enggak akan tuntas. Itu yang saya buat," ujar mantan Komandan Satgas Tempur Khusus Pasukan Kopassus (Detasemen-86) ini.
Diketahui, Luhut membawahi sejumlah kementeria, seperti Kementerian PUPR, Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR), Kementerian Perhubungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan Kementerian Pariwisata.
Baca Juga: Kivlan Zen Rencanakan Pembunuhan Wiranto dan Luhut? Gatot Nurmantyo: Saya Tertawa Terbahak-Bahak
Tak hanya itu, Luhut juga menangani sejumlah pekerjaan investasi yang menurutnya memiliki cangkupan yang cukup luas.
"Jadinya harus melibatkan kementerian-kementerian bahkan di luar dari portofolio saya. Tapi kan portofolio saya ada ATR, PUPR, KLHK, Kementerian Perhubungan, pariwisata, investasi, itu kan sudah luas sekali," lanjutnya.
Meski membawahi cukup banyak tugas di pemerintahan, Luhut mengatakan bahwa yang terpenting adalah menyelesaikan tugas-tugas yang diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo.
"Pokoknya tugas saya diperintahkan presiden, ya saya selesaikan," lugas Luhut.
Penulis : Fiqih-Rahmawati
Sumber : Kompas TV