Ternyata Tanah Longsor di Kemang Berasal dari Rumah Ibunda Dino Patti Djalal
Peristiwa | 23 Februari 2021, 17:18 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Sebanyak empat rumah di Gang Melati RT 010 RW 03, Bangka, Jakarta Selatan rusak akibat tertimpa tembok yang roboh akibat tanah longsor.
Tembok roboh karena tanah longsor itu berasal dari perumahan di Kavling Melati Jalan Kemang Timur XI, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Diketahui, Kavling Melati nomor 2 merupakan rumah Ibunda mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal.
Baca Juga: 5 Rumah di Kemang Rusak Tertimpa Tanah Longsor, Korban Jiwa Nihil
Peristiwa tanah longsor yang mengakibatkan tembok roboh ini terjadi pada Sabtu (20/2/2021). Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jakarta membuat tanah longsor.
Puing-puing reruntuhan tembok rumah tersebut menyumbat saluran air di pemukiman warga RT 010 RW 03 di Gang Melati dan mengakibatkan banjir dua meter.
Dino Patti Djalal mengakui bahwa rumah tersebut merupakan milik keluarganya. Ia mengaku, rumah tersebut sebelumnya disewakan namun kini dirinya tidak mengetahui siapa yang menempati.
Namun, Dino memastikan akan ikut membantu warga yang mengalami musibah tembok roboh akibat tanah longsor.
Baca Juga: Polisi Bongkar Kasus Mafia Tanah Milik Ibunda Dino Patti Djalal
Menurut Dino, pihak Kecamatan Mampang Prapatan, Kelurahan Bangka, dan warga sudah berkomunikasi dengan ibunya.
Ia juga sudah berkomunikasi dengan warga yang menjadi korban runtuhan tembok untuk mencari solusi yang terbaik.
“Yang terpenting bantu bersihkan puing. Juga bantuan bagi keluarga di rumah yang tertimpa dinding roboh karena hujan,” ujar Dino saat dikonfirmasi, Selasa (23/2/2021). Dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: BMKG: Waspada Dampak Cuaca Ekstrem Seperti Banjir Bandang, Tanah longsor dan Gelombang Tinggi
Peristiwa itu membuat empat rumah rusak akibat tertimpa tembok roboh. Dua rumah masih tertimpa di bagian atap. Satu rumah lainnya rusak di bagian teras.
Panjang tembok yang roboh berkisar 50 meter. Jarak antara tembok dan pemukiman warga RT 010 RW 03 berkisar lima meter.
Kemarin sore, penanganan puing reruntuhan tembok dilakukan secara manual. Petugas kesulitan memasukkan alat berat karena akses yang sulit. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV