> >

Beda Pendapat Pakar Tata Kota dengan Ketua RW di Jakbar Soal Kinerja Pemprov Tangani Banjir Jakarta

Sosial | 22 Februari 2021, 15:56 WIB
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau langsung ketinggian air di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021). (Sumber: Pemprov DKI Jakarta)

“Alhamdulillah atas izin Allah, pada hari Minggu, satu hari kemudian 99,9 persen surut, ini terjadi lewat kerja keras seluruh jajaran untuk melakukan pemompaan di tempat-tempat yang terdampak, kemudian hari Senin dini hari jam 3 pagi tadi dipastikan 100 persen sudah surut,” kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/2/2021).

Namun, Nirwono Yoga, pengamat tata kota dari Universitas Trisakti berbeda pendapat dengan Anies serta Pemprov DKI Jakarta.

“Banjir kali ini menunjukkan bahwa Pemprov DKI belum mampu mengatasi dan mengantisipasi banjir tahunan," kata Nirwono.

Nirwono menyebut Anies masih punya tiga pekerjaan rumah yang belum selesai untuk menangani banjir. PR pertama adalah pembenahan empat sungai utama Jakarta dengan naturalisasi dan normalisasi.

Ke depan kita berharap, program-program pembenahan sungai, baik itu dengan pendekatan naturalisasi maupun kombinasi dengan normalisasi, dilakukan di empat sungai utama yang sudah disepakati Pemprov DKI dengan Kementerian PUPR yaitu kali Ciliwung, Pesanggrahan, Angke, Sunter," kata Nirwono pada Kompas TV.

Baca Juga: Anies: Atas Izin Allah, Banjir di Jakarta Satu Hari Kering

PR kedua adalah pembenahan sistem drainase secara besar-besaran.

“(Banjir 2021) Ini diperburuk oleh sistem drainase yang hanya berfungsi secara teknis 33 persen dan hanya bisa menampung intensitas hujan 100 milimeter per hari," jelas Nirwono.

“Terakhir, pemerintah DKI Jakarta dan Anies punya PR membenahi kawasan pesisir Jakarta.

Dan ketiga yang tidak kalah penting adalah pembenahan kawasan pesisir Pembenahan ini untuk mengantisipasi adanya banjir rob yang sering terjadi setiap air laut mengalami pasang," kata Nirwono.

Penulis : Ahmad-Zuhad

Sumber : Kompas TV


TERBARU