Jokowi Tegaskan Target Vaksinasi 182 Juta Penduduk, Harus Selesai Akhir Tahun Ini
Kesehatan | 20 Februari 2021, 15:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo kembali menegaskan target vaksinasi Covid-19 terhadap penduduk Indonesia harus selesai pada akhir tahun ini.
"Target kita 182 juta penduduk. Saya sampaikan, harus bisa diselesaikan pada akhir tahun ini," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya di acara Imlek Nasional secara virtual, Sabtu (20/2/2021).
Menurut Jokowi hal itu memang tidak mudah. Namun dalam hitung-hitungannya hal itu bisa dicapai.
Pertama mengenai vaksinator. Indonesia memiliki 30 ribu vaksinator. Ditambah 9.000 vaksinator dari TNI dan Polri. Sehingga total terdapat 39 ribu vaksinator yang dimiliki Indonesia.
"Kalau satu vaksinator bisa 30 orang disuntik, artinya (dalam) sehari harusnya kurang lebih 1,2 juta orang bisa disuntik," ujar Jokowi.
Meski secara hitung-hitungan vaksinator telah memungkinkan untuk mencapai target, namun terdapat permasalahan besar lainnya yang mungkin menghambat.
Baca Juga: 2.000 Pedagang Tanah Abang Vaksinasi Corona
Yang disebut Presiden Jokowi "problem terbesar" itu adalah ketersediaan vaksin.
Menurutnya, jumlah vaksin yang kita inginkan untuk mencapai target vaksinasi, tidak bisa terpenuhi dalam waktu dekat.
Karena vaksin yang ada di dunia ini menjadi rebutan 215 negara. "Semuanya pengin dapat vaksin. Rebutan vaksin antar negara," ungkap Jokowi.
Namun begitu, pemerintah akan terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 di Indonesia.
"Kita sudah dapatkan komitmen 426 juta vaksin. Tapi datangnya kapan, ini masih rebutan," kata Jokowi.
Sejauh ini, baru 3 juta vaksin yang bisa didapatkan. Itu sudah digunakan untuk vaksinasi tahap pertama yang diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.
Berikutnya, 7 juta vaksin yang akan diberikan kepada petugas dan pekerja pelayanan publik. Kemudian juga untuk para pekerja di pusat-pusat ekonomi, yang kemarin dimulai di Pasar Tanah Abang.
Baca Juga: Bagaimana Pendaftaran Vaksinasi Bagi Lansia? Ini Mekanismenya
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV