Dalam Waktu Dekat, Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Napun Gete di NTT
Peristiwa | 19 Februari 2021, 22:48 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo akan meresmikan pengoperasian Bendungan Napun Gete yang berada di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam waktu dekat. Pembangunan Bendungan Napun Gete di NTT merupakan yang ketiga setelah Raknamo dan Rotiklot pada tahun 2018 dan 2019.
“Seperti yang diungkapkan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, Bendungan Napun Gete di NTT serta Bendungan Sindang Heula di Banten akan diresmikan peroperasiannya dalam waktu dekat ini,” dikutip dari keterangan pers Kementerian PUPR, Jumat (19/2/2021).
Baca Juga: Presiden Jokowi: Di Bulan Ramadan Vaksinasi Covid-19 Tetap Berjalan
Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, pengisian awal (impounding) Bendungan Napun Gete telah dilaksanakan mulai Desember 2020 lalu. Saat ini, sambung Basuki, tengah dilaksanakan beberapa pekerjaan perapihan/finishing sebelum diresmikan beroperasi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, menginginkan pembangunan Bendungan Napun Gete selesai lebih cepat. Hal itu dilakukan dalam rangka mendukung ketahanan air dan pangan nasional.
“Ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain. Untuk itu perlu dibangun banyak bendungan dan embung untuk mengatasi krisis air yang dibutuhkan untuk air minum, pertanian, peternakan, dan lainnya,” ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Resmikan Bendungan Tapin
Basuki menjelaskan saat ini progres pengisian air sudah mencapai 40 persen dari total daya tampung 11,2 juta meter kubik. Bendungan yang memiliki luas genangan 99,78 hektare ini direncanakan mampu mengairi area irigasi seluas 300 hektare.
Diharapkan dengan selesainya bendungan ini nanti dapat mendorong pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19 khususnya di bidang pertanian.
Selain untuk irigasi, bendungan multifungsi ini juga berfungsi sebagai penyedia air baku di Kabupaten Sikka sebanyak 214 liter per detik, pengendali banjir sebanyak 219 meter kubik per detik. Termasuk memiliki potensi pembangkit tenaga listrik sebesar 0,71 megawatt.
Baca Juga: Imlek Nasional bersama Presiden Jokowi, Sabtu 20 Februari 2021
Bendungan ini juga bermanfaat untuk pengendali banjir dan sebagai lahan konservasi serta pariwisata sehingga dapat membantu kesejahteraan masyarakat sekitar.
Pembangunan bendungan menggunakan biaya APBN sebesar Rp 880 miliar yang dilaksanakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) dengan masa pelaksanaan sejak Januari 2017.
Selama masa pandemi COVID-19, pekerjaan pembangunan bendungan tidak dihentikan untuk menjaga kesinambungan roda perekonomian, terutama penyediaan lapangan kerja bagi kontraktor, konsultan dan, tenaga kerja konstruksi beserta kegiatan yang mengikutinya.
“Bendungan Napun Gete memiliki base flow yang lebih bagus dari Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu dengan kapasitas tampung 3,3 juta meter kubik dan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang yang memiliki kapasitas 13 juta meter kubik,” ujar Basuki.
Penulis : Ninuk-Cucu-Suwanti
Sumber : Kompas TV