AHY: Kelompok Kudeta Masih Berupaya Mereka Pakai Pola Kuno
Politik | 18 Februari 2021, 01:04 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meyakini Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat masih terus berjalan.
Keyakinan itu didapat dari hasil pemantauannya sendiri serta laporan sejumlah kader partai. Menurut AHY, pola yang dilakukan dalam melakukan kudeta kepemimpinan partai sangat kuno.
Pertama, berupaya mempengaruhi para pemilik suara, pengurus DPD dan DPC. Kemudian mempengaruhi mantan Pengurus yang kecewa, dan mengklaim bahwa itu merepresentasikan pemilik suara.
Baca Juga: Drama Kudeta Partai Demokrat, AHY vs Moeldoko Makin Memanas
Kedua, berupaya mencoba mempengaruhi kader Partai Demokrat dengan mengklaim telah berhasil mengumpulkan suara sekian puluh bahkan sekian ratus suara. Padahal yang disampaikan itu hoax dan tipuan belaka.
Selanjutnya kelompok kudeta ini menggunakan alasan Kongres Luar Biasa (KLB) karena faktor internal, padahal persoalannya adalah eksternal.
Kelompok tersebut, sambung AHY, sangat menginginkan seseorang sebagai Capres 2024 dengan jalan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat melalui KLB.
Mereka juga menyebar berita bohong bahwa Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merestui adanya KLB.
Baca Juga: Partai Demokrat Tunggu Komitmen Presiden Jokowi Revisi UU ITE
“Itu tidak benar. Hoax dan fitnah. Bapak SBY berada di belakang kita semua, para pemilik suara yang sah,” ujar AHY dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/2/2021).
AHY juga mengajak para kader untuk tetap solid. Sebagai Ketum dirinya paham persoalan yang terjadi di tubuh organisasi wajar terjadi, bahkan semua organisasi pasti punya masalah.
Tetapi untuk gerakan kudeta ini AHY mengaku masih bisa tangani dan pasti memiliki solusi.
Baca Juga: Dari Gibran, Risma, AHY, Raffi Ahmad dan Petahana Anies Baswedan, Ramai Muncul di Pilgub Jakarta...
Ia juga menginstuksikan Pimpinan dan pengurus DPP, Ketua DPD, DPC, PAC, ranting, para pimpinan dan anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR, DPRD serta pimpinan dan pengurus Organisasi Sayap untuk mencegah serta menangkal gerakan kudeta kepemimpinan partai.
“Saya mengajak semua jangan nodai partai yang kita cintai ini dengan para pengkhianat. Dalam bentuk apapun, pengkhianat tidak bisa diterima kehadirannya di tengah organisasi manapun. Sekali di cap pengkhianat, sulit untuk mengembalikan kepercayaan itu, seumur hidup kita,” ujar AHY.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV