Dari Gibran, Risma, AHY, Raffi Ahmad dan Petahana Anies Baswedan, Ramai Muncul di Pilgub Jakarta...
Politik | 15 Februari 2021, 08:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta memang masih belum bisa dipastikan kapan digelar menyusul mandeknya pembahasan revisi UU Pemilu.
Meski Ketua Komisi II DPR Doli Kurnia sudah mengatakan bahwa komisinya tidak akan melanjutkan revisi UU Pemilu sejalan dengan keinginan pemerintah dimana salah satu poin penting dalam UU ini adalah Pemilu Presiden dan Pemilu Kepala Daerah akan dilaksanakan serentak tahun 2024 namun nama-nama calon yang akan bersaing memperebutkan kursi Jakarta 1 mulai mengapung.
Mulai petahana Anies Baswedan hingga putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka.
Berikut ini, Kompas.tv merangkum dari berbagai sumber sejumlah nama-nama yang mulai disebut bakal maju dalam Pilgub Jakarta:
1. Anies Baswedan
Gubernur petahana Anies Baswedan disebut-sebut bakal mencalonkan lagi jika Pilgub diadakan tahun depan 2022.
Sebagai incumbent Anies memiliki kans kuat kembali jadi gubernur Jakarta.
Ujang Komarudin, pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia mengatakan pertemuan Anies dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto beberapa waktu lalu sebagai upaya Anies melobi Gerindra untuk mendukung dirinya dalam Pilkada DKI.
Apalagi, Gerindra menjadi salah satu partai yang mendukung Pilkada DKI digelar pada 2024 mendatang.
Baca Juga: Ini Harapan Anies Baswedan di Tahun Kerbau Logam Putih
"Saya melihat Anies bertemu Prabowo, bisa saja untuk melobi hal itu. Bisa jadi melobi agar bisa merevisi agar Pilkada dilaksanakan di 2022 untuk DKI dan 2024 untuk yang lain," kata dia, Sabtu (6/2/2021) seperti dikutip dari Tribun Jakarta.
Hal ini pun dinilai Ujang sebagai pertanda partai berlambang burung garuda itu tak bakal mengusung Anies dalam Pilkada DKI selanjutnya
"Faktanya memperlihatkan Gerindra secara kepartaian, khususnya Prabowo sebagai bagian dari koalisi (pemerintah pusat) mendukung (Pilkada DKI) tetap di 2024. Tapi kalau Gerindra mendukung Anies seharusnya Gerindra ngotot revisi UU itu sehingga Pilkada di 2022," tuturnya.
Baca Juga: Anies Baswedan: Jakarta Keluar dari 10 Besar Kota Termacet
2. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Nama AHY muncul sebagai kandidat yang akan ikut dalam pertarungan Pilgub Jakarta lantaran Partai Gerindra menuding bahwa Partai Demokrat sedang menjagokan ketua umumnya itu dengan cara merevisi UU Pemilu, yang salah satunya melaksanakan Pilkada 2022.
"Publik juga boleh curiga dengan PD. Jangan-jangan ada kepentingan mereka saja yang ngotot Pilkada 2022, mungkin Pak AHY mau maju Pilgub DKI. Who knows? Ya tapi itu juga hak mereka," kata politikus Partai Gerindra Habiburokhman seperti dikutip dari Kompas.tv.
Baca Juga: [FULL] Pernyataan Agus Harimurti Yudhoyono Usai Bertemu Jokowi
3. Tri Rismaharini
Nama Risma mengemuka sebagai kandidat calon Gubernur DKI setelah dalam beberapa kesempatan Menteri Sosial itu rajin blusukan di ibu kota.
Kelompok Pemuda Jawa Timur yang kini berdomisili di DKI Jakarta mendeklarasikan diri sebagai Relawan Pasukan Tri Rismaharini (Pasutri), Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/1/2021).
Relawan Pasutri mendukung penuh Risma untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta.
Baca Juga: Temukan Mobil Rolls-Royce Kemensos, Risma akan Lelang Untuk Bantu Korban Bencana Alam
"Dengan ini kami mendeklarasikan diri sebagai relawan Ibu Tri Rismaharini untuk menjadi calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2022 mendatang," ucap Ketua Relawan Pasutri Khoirul Amin.
Relawan Pasutri awalnya hanya sebuah komunitas arek-arek Pemuda Jawa Timur yang memiliki semangat perubahan untuk Jakarta lebih maju dan lebih baik.
Namun hadirnya mantan Gubernur Jatim itu ke Ibu Kota sebagai Menteri Sosial dinilai Relawan Pasutri bukan sekadar kebetulan, melainkan sebuah kehendak dari Tuhan.
Baca Juga: Tri Rismaharini Blusukan ke banjir Pekalongan
4. Gibran Rakabuming Raka
Nama Gibran mengemuka akhir-akhir ini sebagai kandidat calon gubernur Jakarta.
Putra Presiden Jokowi yang akan dilantik menjadi Wali Kota Solo pada 17 Februari 2021 disebut-sebut bisa mengikuti jejak ayahnya menjadi gubernur DKI.
Mantan Waketum Gerindra Arief Poyuono menilai belum ada tokoh yang bisa menyaingi Anies Baswedan hingga saat ini jika Pilkada DKI Jakarta digelar.
Baca Juga: Gibran Bakal Tantang Anies di Pilgub Jakarta, Wali Kota Solo: Hak Seseorang Menentukan Sikap Politik
Namun langkah Anies untuk merengkuh kembali posisi DKI 1 bisa tak mudah bila putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka ikut dalam kontestasi pilkada DKI.
"Cuma akan lain cerita kalau Gibran Walikota Solo ikut maju dalam pilkada DKI Jakarta. Pasti akan jadi saingan berat bagi Anies Baswedan untuk menang di pilkada DKI Jakarta," kata Arief saat dihubungi TribunJakarta.com, Sabtu (6/2/2021).
"Cuma kalau diusung Gerindra dan menang lagi maka Anies Baswedan akan mengikuti jejak Jokowi maju di pilpres 2024 dan akan semakin menipis harapan Prabowo untuk menang di Pilpres 2024," kata Arief.
Pasalnya, kata Arief, kampanye Pilkada DKI Jakarta akan jadi magnet nasional yang akan menyedot perhatian nasional.
"Anies akan diuntungkan untuk popularitasnya apalagi jika sampai menang," tuturnya.
Baca Juga: Bukan Gibran, Ini Alasan PDI Perjuangan Tolak Revisi UU Pemilu
5. Raffi Ahmad dan Agnez Mo
Dua nama selebritas ini dimunculkan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk Pilgub DKI Jakarta 2024. Selain nama internal seperti PKB Jazilul Fawaid (Wakil Ketua MPR RI), Faisol Reza (Ketua Komisi VI DPR RI), Cucun Ahmad Syamsurizal (Ketua FPKB DPR RI) dan Hasbiyallah Ilyas (Ketua DPW PKB DKI Jakarta).
Politisi PKB Luqman Hakim mengatakan keputusan penghentian pembahasan revisi UU Pemilu dan Pilkada, bagi PKB, semata karena pertimbangan situasi nasional yang membutuhkan konsentrasi pemerintah untuk menangani pandemi Covid-19 dan dampak ekonomi yang mengalami masalah serius.
Baca Juga: PKB Siap Usung Agnez Mo atau Raffi Ahmad Jadi Gubernur DKI Jakarta 2024
"Partai-partai koalisi pemerintah yang lain tentu memahami situasi ini dan karenanya memberikan dukungan penuh agar agenda pemerintah ini berhasil cemerlang sehingga kesehatan dan ekonomi rakyat dapat dipulihkan kembali," ujar Ketua Bidang Politik dan Pemerintahan PP GP Ansor ini.
Menurut dia, keputusan ini sama sekali tidak ada agenda kepentingan politik personal seperti yang dispekulasikan itu.
Penulis : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV