Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan Jatuh pada 13 April 2021
Agama | 10 Februari 2021, 16:16 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadan 1442 Hijriah jatuh pada Selasa, 13 April 2021.
Kemudian, Hari Raya Lebaran Idulfitri 1442 Hijriah jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021.
Keputusan jatuhnya awal Ramadan dan Hari Raya Idulfitri itu ditetapkan berdasarkan hasil perhitungan hisab hakiki wujudul hilal.
Baca Juga: Terkait Seragam Keagamaan di Sekolah Negeri, Muhammadiyah-NU Kompak Dukung SKB 3 Menteri
Adapun pihak yang melakukan perhitungan hisab adalah Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Selanjutnya, keputusan tersebut dituangkan dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2021 yang ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
"1 Ramadan 1442 H jatuh pada hari Selasa Wage, 13 April 2021 M. 1 Syawal 1442H jatuh pada hari Kamis Wage, 13 Mei 2021 M," demikian salah satu poin dalam PP Muhammadiyah maklumat tersebut.
Baca Juga: Isi Waktu Ramadan Dengan Menghafal Surat Al-Quran
Disebutkan dalam maklumat itu, bahwa sehari sebelum 1 Ramadan 1442 H atau pada 12 April 2021, tinggi bulan pada saat terbenam matahari berada di posisi 3 derajat 44' dan 38.
Pada hari itulah, ditetapkan sebagai ijtimak atau saat bulan dan bumi berada di posisi bujur langit yang sama.
Ijtimak sendiri merupakan istilah pedoman dalam penetapan awal bulan dalam kalender hijriah.
"Tanda hilal sudah wujud, dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada di atas ufuk," tulis maklumat itu.
Baca Juga: Berburu Hidangan Laksan di Bulan Ramadan
Selain menentukan awal Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1442, organisasi Muhammadiyah juga sudah menetapkan Hari Raya Iduladha 1442 H yang jatuh pada Selasa, 20 Juli 2021.
PP Muhammadiyah menyampaikan maklumat tersebut agar menjadi panduan dan dijalankan bagi seluruh warga Muhammadiyah.
Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama belum menetapkan secara resmi kapan jatuhnya awal Ramadan.
Baca Juga: Pedagang Tanah Abang Merugi, Omzet Puluhan Juta di Bulan Ramadan Lenyap
Sebab, penetapan awal Ramadan secara resmi baru dilakukan dalam sidang Isbat sebagai ijtimak.
Biasanya, selain metode perhitungan, Kementerian Agama juga menggunakan metode pengamatan langsung atau rukyah.
Pengamatan biasanya dilakukan di titik-titik seluruh provinsi yang sudah ditetapkan oleh petugas yang disumpah.
Petugas tersebut nantinya akan mengamati keberadaan hilal atau bulan baru.
Baca Juga: Tradisi Ramadan : Islam di Ujung Sulawesi
Jika pada hari yang ditentukan itu terlihat adanya bulan baru, maka diputuskan bahwa keesokan harinya adalah awal Ramadan atau puasa.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV