Cerita Susi Ketika Diserang Profesor-Profesor soal Lobster: Aduuhhh...
Peristiwa | 10 Februari 2021, 07:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Aksi Susi Pudjiastuti menentang kebijakan ekspor benih lobster tampaknya akan terus disuarakan.
Dia bahkan mengaku aksinya tersebut masih sering mendapat 'serangan' dari sejumlah kalangan. Tak terkecuali profesor-profesor.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) itu mengungkapkan, para profesor tersebut berupanya membuka kembali ekspor benih lobster.
"Yang ngelawan aku sering kali profesor-profesor. Saya pikir kadang-kadang, gue SMA saja nggak lulus, yang ngeritik aku semuanya profesor yang berlatar belakang perikanan atau apalah, doktor lagi," katanya saat berbincang dengan Rosianna Silalahi dalam Program KAMAR ROSI di Youtube KOMPAS TV, Selasa (9/2/2021).
Baca Juga: Reaksi Nyeleneh Susi soal ASU, SUA, hingga Partai Ikan untuk Pilpres 2024
Meski tak menyebut siapa profesor yang dimaksudnya, pemilik Susi Air itu mengaku aneh seorang guru besar mau berurusan dengan dirinya.
"Bicara sustainability lobster anaknya 19 miliar, satu doktor ekologi katanya kalau bibitnya (lobster) diambil tidak papa, mumet gua," katanya berseloroh.
Padahal, menurut Susi, semestinya ilmu besar profesor bisa diaplikasikan untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
"Ngapain profesor harus lawan gua gitu, aduuhhh... Sayang ilmunya itu loh, mbok pakai yang lain," kata Susi.
"Ngapain gitu loh, mematahkan argumen Susi itu pakai banyak profesor. Mestinya ilmu besar mereka dipakai yang lain, membangun Indonesia yang lebih baik, gitu loh," sambung perempuan yang tinggal di Pangandaran, Jawa Barat itu.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Soal Manuver 2024: Partai Apa? Partai Ikan? Gua Nggak Punya Modal Politik
Untuk diketahui, Susi Pudjiastuti memang sering menyuarakan penolakannya terkait kebijakan ekspor benih lobster.
Dia bahkan sempat menyentil kebijakan ekspor benih lobster yang dikeluarkan mantan Menteri KP Edhy Prabowo yang kini tengah berurusan dengan KPK.
Susi mengaku geli bila salah satu alasan diizinkannya ekspor benih lobster karena banyak nelayan yang mengantungkan hidupnya menjadi pencari benih. Padahal, sumber daya laut bukan hanya benih lobster saja.
"Sekarang diwacanakan, pengambil bibit nanti ambil apa kalau tidak ambil bibit? Ya lucu, ya masa di laut itu isinya cuma bibit lobster? Adanya bibit karena ada emak lobster. Lobster besar inilah yang ditangkap, jangan bibitnya," kata Susi dalam pemberitaan Kompas.com, Kamis (23/7/2020).
Susi menyebutkan, kebijakan ekspor benih lobster merupakan hal yang aneh, karena hanya Indonesia saja yang mengizinkan ekspor benih lobster.
Beberapa negara seperti Australia, Filipina, Kuba, hingga Sri Lanka tidak mengambil benih lobster untuk diekspor. Bahkan Australia telah melarang penangkapan lobster dengan jenis kelamin betina agar keberlanjutannya terjaga. Itulah mengapa dia menganggap lucu bila alasannya karena nelayan tidak punya pekerjaan lain.
"Kalau tidak bisa menangkap bibit, (nelayan) tidak bisa menangkap yang lain? Oh, bisa. Itu ribuan jenis ikan ada di laut. Tangkap (lobster) yang ukuran 200 gram, atau paling tidak 100 gram," tutur Susi.
Baca Juga: Pernah Diledek ‘Lobster Gurun’, Susi Pudjiastuti: Kenapa Orang Harus Membuat Klasterisasi Manusia?
Penulis : Fadhilah
Sumber : Kompas TV