> >

Beredar Ajakan Demo Pemakzulan Jokowi, Ferdinand: Propaganda Makhluk yang Tak Jauh dari 212

Peristiwa | 8 Februari 2021, 12:33 WIB
Ilustrasi Mahasiswa demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat. Rabu (28/10/2020) (Sumber: KOMPAS.COM/RYANA ARYADITA)

JAKARTA, KOMPAS TV - Beredar sebuah pesan singkat di media sosial Whatsapp yang berisi ajakan demonstrasi dengan agenda pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Pesan yang diteruskan dan dibahas banyak pihak di media perpesanan itu mengatasnamakan mahasiswa melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Indonesia.

Adapun ajakan melakukan demonstrasi itu rencananya digelar pada Jumat, 12 Februari 2021. Pada hari itu diketahui berbarengan dengan Hari Raya Imlek.

Baca Juga: Ditekan AS dan Prancis karena Demonstrasi Mahasiswa, Erdogan: Kalian Ngaca Dulu!

Titik kumpul aksi demo akan ditempatkan di tugu Proklamasi, Menteng. Dari situ lalu menuju kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, selanjutnya berakhir di Taman Pandang, Monas, pukul 13.00 WIB.

Para peserta aksi diminta untuk mengenakan pakaian atasan berwarna putih dengan celana bawahan berwarna hitam.

Lebih lanjut, isi pesan Whatsapp tersebut juga berisi pernyataan bahwa rezim Jokowi jauh dari harapan rakyat, tidak amanah, terkesan menyalahgunakan jabatan, tidak berkeadilan hukum dalam banyak kasus.

Aksi tersebut mengajak para peserta untuk mengawal dan menjaga demokrasi yang adil, konstitusi, dan pancasila.

Baca Juga: Penanganan Pandemi Covid-19, Presiden Jokowi: Selesai dalam 1,5 Tahun

Adapun isi pesan ajakan yang tertulis dalam pesan singkat Whatsapp sebagai berikut:

“Kembalikan Dwifungsi ABRI sebagai alat pertahanan keamanan Negara serta berpolitik, bubarkan kabinet dan parlemen, bentuk DPRMPRS.

Mari kita semua bersatu menyeruakan hak-hak rakyat dan turunkan Presiden Jokowi dari kursi istana!"

Rencan pemakzulan Jokowi ini tidak tercantum informasi mengenai pihak yang bertanggung jawab, hanya tertulis atas nama BEM SI sebagai PIC.

Baca Juga: Presiden Jokowi: PPKM Diterapkan Sampai Tingkat RT

Menanggapi rencana aksi demo pemakzulan Jokowi pada 12 Februari 2021 tersebut, mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, angkat bicara.

Ferdinand mengungkapkan ajakan demo pemakzulan Jokowi, sebagaimana termuat dalam undangan itu, bahwa tertera BEM SI atau BEM se-Indonesia yang ingin melakukan aksi demo tersebut

"Di beberapa group WA beredar undangan demo atas nama BEM SI dgn agenda pemakzulan Jokowi tanggal 12-2-2021," kata Ferdinand melalui akun Twitternya, @Ferinandhaean3, Senin (8/2/2021).

Baca Juga: Aksi 1812, Ketum PA 212 Slamet Ma'arif Diperiksa 11 Jam

Namun demikian, Ferdinand menilai, tak mungkin aksi demonstrasi tersebut dimotori oleh BEM SI di saat sekarang ini, di mana masih merebaknya virus corona atau Covid-19.

"Rasanya tak mungkin BEM SI bikin agenda demo di saat-saat sekarang ini kala covid sedang tinggi-tingginya," ujar Ferdinand.

Karena itu, Ferdinand menduga undangan ajakan demonstrasi pemakzulan Jokowi adalah hoax. Itu hanyalah propaganda. Ia pun menuding pihak yang berhubungan dengan 212 di balik aksi tersebut.

Baca Juga: Bertemu Muhyiddin Yassin, Jokowi Minta Ada Penyelesaian MoU Baru untuk Pekerja Migran Indonesia

"Saya duga undangan itu HOAX, dan hanya propaganda makhluk-makhluk yang tak jauh dari angka 212," kata Ferdinand.

Sementara itu, Koordinator Media Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Andi Khiyarullah, membantah ajakan demo tersebut dari pihaknya.

Menurut dia, informasi ajakan demo untuk memakzulkan Presiden Jokowi tersebut bukan berasal dari BEM SI.

“(Ajakan demo) bukan dari kami, ini tidak benar,” kata Andi Khiyarullah pada Minggu (7/2/2021).

Baca Juga: Buntut Demonstrasi Ribuan Buruh Tuntut Kenaikan Upah, Pjs Bupati dan Sekda Cianjur Diperiksa Polisi

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU