> >

Epidemiolog Dicky Budiman: Vaksinasi Buat Lansia Pastikan yang Benar-benar Sehat

Peristiwa | 8 Februari 2021, 06:00 WIB
Presiden Joko Widodo didampingi Menkes Budi Gunadi Sadikin meninjau pelaksanaan vaksin massal untuk tenaga kesehatan di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021). (Sumber: YouTube Sekretariat Presiden)


JAKARTA, KOMPAS.TV- Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menyarankan bila vaksinasi buat lansia dilaksanakan, pastikan yang benar-benar sehat.  "Lebih aman yang benar-benar sehat, yang komorbid  harus ada pertimbangan tambaham dari ahli penyakit dalam," kata Dicky saat  diwawancara "Sapa Indonesia Malam" di Kompas TV  Minggu (7/2/2021).

Sebab, menurut Dicky, dalam uji klinis vaksin Sinovac di China, pada fase tiga belum menyertakan lansia dalam  rentang usia 60-70 tahun. Selain itu, ada keterbatasan yang diuji klinis hanya satu etnis China.  "Keterbatasan lain yang di lakuan di hanya satu etnis,  belum beragam," lanjut Budi. Meski pun, uji klinis tahap satu dan dua dinilai meyakinkan.  

Karena itu, Budi menyatakan bahwa aspek kesehatan harus sangat diutamakan.  "Kita perlu pastikan aspek keshatan sangat diutamakan, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki," katanya. 

Seperti diketahui, Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengumumkan, mulai hari ini, Senin (8/12/2020), lansia di atas umur 60 tahun akan mulai divaksin.

Hal ini disebabkan karena uji klinis vaksin sinovac tahap 3 terhadap lansia sudah berhasil dilaksanakan di Brazil.

Baca Juga: Menkes Pastikan, Mulai Senin (8/2) Lansia Akan Divaksinasi Covid-19

“Mulai besok hari Senin jam 9, vaksinasi untuk orang-orang di atas usia 60 tahun bisa kita mulai, dengan prioritas pertama adalah tenaga kesehatan dengan usia di atas 60 tahun”

Menkes menekankan, lansia memiliki risiko yang lebih tinggi jika terpapar Covid-19.

“Seluruh orang Indonesia yang terpapar Covid, Cuma 10%. Tapi total lansia di Indonesia yang meninggal karena Covid, itu 50%”, paparnya.


Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan penggunaan vaksin bagi lansia. Vaksin yang diizinkan adalah vaksin CoronaVac buatan Sinovac.

Izin ini diberikan setelah melihat hasil uji klinis yang dilakukan terhadap lansia di Brazil.

“BPOM Telah mengeluarkan persetujuan penggunaan emergency use authorization vaksin CoronaVac untuk usia di atas 60 tahun dengan dua dosis suntikan vaksin yang diberkan dalam selang waktu 28 hari”, ungkap Kepala BPOM Penny K. Lukito saat memberikan keterangan pers.

Penny mengatakan, izin ini diberikan lantaran uji klinis untuk lansia dari vaksin CoronaVac buatan Sinovac telah selesai dilaksanakan. Dimana, uji klinis tahap 1 dan 2 dilaksanakan di China, sementara itu uji klinis tahap 3 dilaksanakan di Brazil.

Baca Juga: Ini Alasan BPOM Izinkan Vaksinasi Sinovac Bagi Lansia

“Uji Klinik fase 1 dan 2 di China yang melibatkan subjek lansia 400 orang, menunjukkan bahwa vaksin coronavac yang diberikan dengan dua dosis vaksin dengan jarak antar dosis 28 hari, menunjukkan peningkatan kadar antibodi yang baik”, tuturnya saat memberikan keterangan pers”

“Uji klinik fase 3 di Brazil dengan melibatkan subjek lansia sebanyak 600 orang, telah diperoleh hasil bahwa pemberian vaksin ini pada usia 60 tahun ke atas, vaksin aman tidak ada efek samping serius yang dilaporkan. Efek samping yang terjadi ringan, nyeri, mual, demam, sakit kepala”, paparnya.

Oleh karena itu, BPOM meminta agar proses skrining terhadap lansia  betul-betul dilakukan dengan hati-hati, sehingga tidak menimbulkan masalah lain pada saat vaksinasi. 

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU