> >

Ramai Fashion Show Primata Diprotes Melanie Subono, Ini Kata Mal Galuh Mas Karawang

Peristiwa | 7 Februari 2021, 21:12 WIB
Postingan musisi sekaligus aktivis Melanie Subono yang merasa kesal terhadap rencana penyelenggaraan lomba fashion show primata. (Sumber: Tangkapan layar unggahan @Melaniesubono/Kompas.com)

KARAWANG, KOMPAS.TV - Rencana penyelenggaraan lomba fashion show primata di Mal Galuh Mas, Karawang, Jawa Barat, mendapat protes dari musisi sekaligus aktivis Melanie Subono.

Melanie mengaku kesal adanya acara tersebut. Hal itu disampaikannya melalui unggahan di akun Instagramnya @melaniesubono, untuk melihatnya klik di sini.  

"Postingan aslinya UDAH DITURUNIN, Jadi kalao lo cari ga ada lagi. Tapi @jakartaanimalaidnetwork pun sempat komen di original postingnya . Kalau ini bener sih kebangetan Sementara kita perjuangin mereka lepas dari topeng monyet, idup bebas, hak hewan, ada ini," tulis Melanie dalam akunnya, sebagaimana dikutip Kompas.com, Minggu (7/1/2021).

Selain kesal dengan rencana penyelenggaraan lomba fashion show primata itu, Melani juga menyayangkan polah publik figur yang punya hal yang tak selayaknya di-posting. Sebab, masyarakat cenderung mengikuti apa yang idolanya lakukan.

Baca Juga: Youtuber Siksa Monyet Pakai Petasan lalu Dipukuli, Warga Amerika Lapor ke Anies

Penjelasan Manajemen Mal Galuh Mas Karawang

Sementara itu, Manager Marcomm Mal Galuh Mas Fandy Aditya mengaku kaget mendapati informasi yang viral di sosmed tentang eksploitasi primata dikabarkan bakal diselenggarakan salah satu mal milik Galuh Mas.

"Kami langsung memintai klarifikasi dari Kanal (Karawang Animal Lovers), dan mereka sudah mengkonfirmasi bahwa telah terjadi miskomunikasi antara anggotanya yang lebih dulu membagikan poster padahal itu masih draft dan belum fixed,” ujar Fandy melalui keterangan tertulis.

Fandy menegaskan pihaknya tidak pernah merasa membagikan poster tersebut di akun official mall yaitu @galuhmaskarawang.

Dilihat dari materi poster tersebut, imbuh Fandy, tidak tercantum logo mal seperti yang biasanya dirilis oleh Mal Galuh Mas.

“Kami berharap, dengan adanya klarifikasi ini masyarakat jadi bisa mengetahui informasi yang valid daripada informasi sebelumnya yang pada akhirnya menjadi ramai di dunia maya," ungkap Fandy.

Meski begitu, Fandy mengungkapkan terima kasih kepada masyarakat yang ikut mengawasi dan memberi masukan kepada Galuh Mas untuk menerima konsep event yang menjurus pada pelanggaran hukum dan norma yang berlaku di masyarakat.

"Semoga kita semua dapat lebih menyayangi satwa yang ada,” ungkapnya.

Fandy menyebut Mal Galuh Mas yang dalam hal ini memiliki tiga mal yaitu Karawang Central Plaza, Mal Technomart, dan Mal Festive Walk sudah melakukan kerja sama sejak lama dengan Kanal untuk mendukung program-program Kanal dalam menyuarakan aksi mencintai satwa. Pihak mal sangat selektif memilih event yang akan dilangsungkan di dalam mal.

Untuk itu, mendapatkan konsep dan tema event dari Kanal tentang bagaimana cara merawat dan menyayangi primata, pihaknya setuju dan memperbolehkan Kanal melakukan live Instagram di akun @galuhmaskarawang.

Baca Juga: Lepas dari Kebun Binatang dan Terkam Sang Pawang, 2 Harimau di Singkawang Kini Sudah Ditemukan

Acara Bincang Santai antara Pecinta Primata

Paguyuban Pecinta Primata Karawang (P3K) yang tergabung dalam Kanal menyebut event yang rencananya bakal digelar di Mal Technomart sebetulnya acara bincang santai antara pecinta primata di Karawang bersama Mal Technomart. Salah satunya tentang cara merawat dan menyayangi primata yang baik dan benar.

"Event ini juga akan disiarkan secara live di Instagram @galuhmaskarawang, bukan event offline mengingat saat ini Karawang sedang memberlakukan PPKM Proporsional sampai dengan 8 Februari 2021," ungkap Ketua Karawang Animal Lovers, Rudiana dalam pertemuan yang dilakukan oleh management Mal Technomart, Minggu (7/2).

Rudiana membantah acara tersebut untuk mengeksploitasi primata. Justru mereka berbagi informasi mengenai cara pecinta primata merawat dan menyayangi primata tersebut.

“Kami ingin menanggapi informasi yang hari ini viral di sosial media, bahwa kami sama sekali tidak bermaksud untuk menggelar event yang merujuk pada eksploitasi primata," ujar Rudiana.

Meski begitu, Rudiana mengakui adanya kelalaian pihaknya mencantumkan gambar dan judul dalam design poster yang tidak sesuai dengan tema acara. Sebenarnya, kata dia, poster itu juga merupakan draft awal dan bukan poster resmi acara.

"Logo komunitas dan lain-lainnya pun belum tercantum di poster itu namun sudah lebih dulu tersebar di dunia maya. Kami meminta maaf untuk hal itu,” ujar dia.

Baca Juga: Melanie Subono Tak Percaya dengan Vaksin Covid-19 yang Penelitiannya Belum Selesai

Ajak Warga Mencintai Primata

Founder P3K, Harry mengungkapkan, sebagai pecinta Primata, dirinya justru ingin berbagi cerita mengenai awal kehadiran mereka di Karawang dan ingin mengedukasi masyarakat melalui Live Instagram ini.

Pihaknya juga ingin menunjukkan sejumlah foto-foto dan video saat paguyubannya menyelamatkan primata liar dari para pemburu, primata yang terluka karena tersetrum aliran listrik, terlantar atau tidak terawat dengan baik dari pemilik sebelumnya.

Meski bgitu, Harry mengakui adanya kelalaian pihaknya soal ketidaksesuaian informasi yang terdapat pada poster acara. Design poster itu menampilkan gambar yang seolah menggambarkan event ini akan melakukan eksploitasi terhadap primata, termasuk pada judul yang tertulis yaitu Lomba Fashion Show Primata.

"Sebetulnya ini adalah acara yang diperuntukkan khusus untuk anggota komunitas kami, bagaimana anggota kami menyayangi primatanya masing-masing. Primata oleh komunitas kami sudah kami anggap seperti anggota keluarga kami sendiri,” papar Harry.

P3K, kata Harry, juga kerap menggelar gathering dan turun langsung untuk mengedukasi masyarakat, melakukan resque primata yang sakit atau terlantar dengan memberikan perawatan yang layak di rumah.

Baca Juga: BBKSDA Provinsi Riau Terima 2 Primata Dilindungi dari Polisi

 

Penulis : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU