BPOM Dikabarkan Setuju Lansia Terima Suntikan Vaksin Sinovac, Ini Rentang Usia dan Interval Dosisnya
Update corona | 7 Februari 2021, 06:25 WIBWalau begitu lembar data itu menyebutkan, penelitian atas CoronaVac bagi penerima suntikan vaksin berusia diatas 70 tahun masih terbatas. Sementara Dosis Penguat (Booster Dose) belum ditentukan.
Baca Juga: Reuters: Indonesia Setujui Pemberian Vaksin Buatan Sinovac Kepada Orang Lanjut Usia
Laporan-laporan itu mengutip salinan surat Kepala BPOM Dr. Penny K. Lukito kepada Bio Farma yang menyebut, persetujuan diberikan dengan mempertimbangkan keadaan darurat/emergency wabah pandemi Covid-19 dan dengan pertimbangan terbatasnya bukti kemanfaatan dan keamanan vaksin tersebut untuk pencegahan Covid-19.
Atas dasar pertimbangan tersebut BPOM memberikan persetujuan penambahan indikasi dan posologi vaksin CoronaVac untuk penggunaan emergency terbatas pada kondisi wabah pandemi.
Surat kepala BPOM itu sendiri menurut berbagai laporan adalah jawaban dari surat Bio Farma kepada BPOM, dimana Bio Farma mengajukan permohonan penambahan indikasi untuk populasi lanjut usia (60 tahun ke atas) dengan interval penyuntikan 0 dan 28 hari.
Selain itu dalam surat tersebut Bio Farma dilaporkan mengajukan penambahan alternatif interval penyuntikan 0 dan 28 hari untuk populasi dewasa (18-59 tahun).
Baca Juga: China Setuju Vaksin Sinovac Digunakan Masyarakat Umum Diluar Kelompok Resiko Tinggi dan Prioritas
Regulator Obat-Obatan China memberi persetujuan bersyarat untuk vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech untuk penggunaan lebih luas di China, diluar kelompok beresiko tinggi dan prioritas berdasarkan ijin penggunan darurat, demikian dilansir Associated Press, Sabtu (06/02/2021).
Sebelumnya, vaksin tersebut mendapat ijin untuk digunakan secara darurat bagi kelompok prioritas dan beresiko tinggi.
Persetujuan bersyarat ini berarti vaksin buatan Sinovac itu sekarang dapat diberikan kepada masyarakat umum di China, meskipun penelitian masih berlangsung seperti vaksin-vaksin lain.
Perusahaan akan diminta untuk menyerahkan data tindak lanjut serta laporan efek samping setelah vaksin dijual di pasaran.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV