AHY Kirim Surat ke Jokowi, Mensesneg Pratikno: Presiden Tak Perlu Menjawab
Politik | 5 Februari 2021, 04:31 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyatakan, pihak istana telah menerima surat dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Surat ini ditujukan kepada Presiden Joko Widodo terkait isu kudeta terhadap Partai Demokrat. Namun demikian, Pratikno menyebut Presiden tidak perlu menjawab surat tersebut, karena masalah ini merupakan urusan internal Partai Demokrat.
“Iya benar kami sudah menerima surat dari Pak AHY yang ditujukan kepada Bapak Presiden. Diantar langsung Sekjen Partai Demokrat (Teuku Riefky Harsya). Jadi kami sudah menerima surat itu,” ujar Pratikno, Kamis (4/2/2021).
Baca Juga: Tegas! Istana Tak Akan Menjawab Surat AHY Soal Kudeta Demokrat
“Kami rasa, kami tidak perlu menjawab surat tersebut, karena itu perihal dinamika internal partai, perihal rumah tangga internal Partai Demokrat yang semuanya kan sudah diatur dalam AD-ART,” tambahnya lagi.
Sebelumnya, AHY mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi terkait isu rencana kudeta terhadap pimpinan Partai Demokrat. AHY menyebut rencana kudeta dilakukan oleh mantan kader Partai Demokrat hingga pejabat di pemerintahan.
Nama Kepala Staf Presiden Moeldoko bahkan disebut-sebut terlibat dalam upaya kudeta itu. Namun tudingan itu telah dibantah oleh Moeldoko.
“Jadi, dinamika dalam sebuah parpol itu biasa. LBP (Luhut Binsar Pandjaitan) juga pernah cerita sama saya, pernah didatangi mereka-mereka, case sama. Tapi enggak ribut begini," kata Moeldoko dalam keterangan persnya pada Rabu (3/3/2021).
Baca Juga: Demokrat Klaim Temukan Aliran Dana untuk Kudeta AHY, Tiap DPC Dapat Rp 100 Juta
Lebih lanjut, Moeldoko membantah jika dirinya ingin maju mencalonkan diri menjadi presiden.
Moeldoko merasa perlu menyampaikan demikian untuk menjawab tudingan Partai Demokrat, yang menyebut dirinya ingin mengambil alih paksa Partai Demokrat untuk menjadi kendaraan politik dalam Pemilu 2024 mendatang.
Moeldoko mengatakan, tidak berniat untuk maju menjadi calon presiden (capres). Saat ini saja, dia mengaku, sudah terlalu banyak disibukkan dengan pekerjaannya, sehingga tak ada waktu untuk mengurusi pencapresan.
"Dibilang mau jadi Presiden lagi, yang enggak-enggak saja. Kerjaan gue setumpuk, ngurusi yang enggak-enggak saja," ujar Moeldoko.
Moeldoko lantas menganggap tudingan pada dirinya itu sebagai dagelan. "Ini kayak dagelan saja, lucu-lucuan saja," katanya.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV