Di Tengah Isu Kudeta Partai Demokrat, Muncul Foto Moeldoko Cium Tangan SBY
Peristiwa | 2 Februari 2021, 10:12 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Tudingan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyebut ada orang dekat Presiden Jokowi yang ingin merebut Partai Demokrat, dibantah Kepala Staf Presiden. Namun, saling serang tampaknya belum berhenti.
Yang terbaru, kini beredar foto Moeldoko sedang mencium tangan Susilo Bambang Yudhoyono yang tak lain salah satu pendiri Partai Demokrat.
Dalam foto yang beredar, salah satunya dibagikan oleh @umarHsb75. Dalam postingan Gus Umar tersebut, terlihat Moeldoko yang memakai batik dan berpeci mencium tangan SBY yang juga berbatik dan berpeci. Kemudian Gus Umar menyertakan tulisan, "Apa kabar Mr Moeldoko? Masih ingat moment ini saat anda cium tangan SBY? Btw klu ketemu SBY apa anda berani tatap mata SBY?"
Baca Juga: Moeldoko Tanggapi Tudingan AHY Soal Keterlibatan Istana dalam Isu Kudeta di Partai Demokrat
Foto tersebut tidak menyertakan tanggal dan peristiwa. Tapi terlihat di sebuah ruangan dalam sebuah acara yang tidak terlalu formal.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menuding ada gerakan untuk mengambil paksa Partai Demokrat dengan iming-iming sejumlah uang.
"Berdasarkan penuturan saksi dalam berita acara pemeriksaan, untuk memenuhi syarat dilaksanakannya KLB, pelaku gerakan menargetkan 360 orang para pemegang suara, yang harus diajak dan dipengaruhi, dengan imbalan uang dalam jumlah yang besar," katanya dalam konferensi pers, Senin (1/2/2021).
Baca Juga: Ini Cara Moeldoko Ambil Alih Partai Demokrat dari AHY
Selain itu, menurut Agus, para pelaku merasa yakin gerakan ini pasti sukses. "Karena mereka meng-klaim telah mendapatkan dukungan sejumlah petinggi negara lainnya. Kami masih berkeyakinan, rasanya tidak mungkin cara yang tidak beradab ini dilakukan oleh para pejabat negara, yang sangat kami hormati, dan yang juga telah mendapatkan kepercayaan rakyat," ujarnya.
Politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik, menyebut ada imbalan Rp 100 juta untuk pimpinan di daerah. Masing-masing akan diberi uang muka Rp 25-30 juta bila mau memberikan dukungan. Dan sisanya dibayarkan bila Kongres Luar Biasa (KLB) sudah selesai.
Kepala Staf Presiden Moeldoko mengakui ada pertemuan, namun tidak tahu soal apa. Menurutnya, banyak orang datang ke rumahnya karena dia terbuka 24 jam bagi siapa saja. Namun Moeldoko hanya mendengarkan. "Gue dengerin aja," katanya, Senin (1/2/2021).
Moeldoko juga menyebut bahwa kudeta tidak mungkin dilakukan oleh orang luar tapi dari kalangan internal. Mantan panglima TNI ini meminta agar jangan membawa-bawa Presiden Jokowi dan pihak istana. "Jangan dikit-dikit bawa Istana," katanya.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV