Moeldoko Sindir Demokrat: Kalau Anak Buahnya Enggak Boleh Pergi Diborgol Saja
Politik | 1 Februari 2021, 21:41 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, menanggapi tudingan Agus Harimurti Yudhoyono, terkait isu kudeta kepemimpinan di Partai Demokrat.
Dalam pernyataannya, Moeldoko menyinggung soal menjaga loyalitas anak buah dalam sebuah partai dalam konferensi pers menanggapi tudingan Partai Demokrat terhadapnya.
Baca Juga: Djarot PDIP Tantang AHY Buktikan Keterlibatan Orang Lingkaran Jokowi yang akan Ambil Alih Demokrat
Menurut Moeldoko, apabila partai tidak ingin anak buahnya pergi, maka sebaiknya dijaga kuat-kuat.
"Ya kalau anak buahnya enggak boleh pergi ke mana-mana ya diborgol saja, kali ya," kata Moeldoko pada Senin (1/2/2021) malam.
Selain itu, Moeldoko juga menyinggung soal istilah kudeta. Menurut dia, jika memang ada upaya kudeta, maka lebih tepat jika terjadi dari dalam atau internal partai.
"Kalau ada istilah kudeta itu adalah dari dalam. Masa kudeta dari luar?," ucap Moeldoko.
Baca Juga: Terkait Isu Kudeta Demokrat, Moeldoko Akui Didatangi Banyak Orang: Gue Dengerin Aja
Dalam kesempatan yang sama, mantan Panglima TNI itu pun menyampaikan pesan agar petinggi Partai Demokrat menjadi pemimpin yang kuat.
Moeldoko menegaskan, bahwa seorang pemimpin partai sebaiknya tidak mudah terbawa oleh perasaan.
"Saran saya, jadi seorang pemimpin harus pemimpin yang kuat. Jangan mudah baperan. Jangan mudah terombang-ambing," kata Moeldoko.
Baca Juga: Partai Demokrat Tuding Moeldoko yang Ingin Gulingkan AHY dari Ketum
Sebelumnya, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut nama Moeldoko sebagai sosok yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat.
Itu untuk menjawab teka-teki siapa sosok yang disebut dalam konferensi pers Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Senin (1/2/2021) siang.
"Berdasarkan pengakuan, kesaksian, dari BAP sejumlah pimpinan tingkat pusat maupun daerah Partai Demokrat yang kami dapatkan, mereka dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko," kata Herzaky dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga: Istana Menjawab Isu “Kudeta” Partai Demokrat
"Dia (Moeldoko) yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024."
Sebelumnya, AHY memang menyatakan, bahwa ada sebuah gerakan yang mengarah pada upaya untuk mengambil alih kepemipinan Partai Demokrat.
Kendati demikian, AHY menegaskan, pihaknya tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah dalam permasalahan tersebut.
Baca Juga: Demokrat Tunggu Respons Jokowi Soal Pernyataan AHY
"Karena itu, tadi pagi, saya telah mengirimkan surat secara resmi kepada yang terhomat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau terkait kebenaran berita yang kami dapatkan ini," ujar AHY.
AHY menuturkan, upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat itu ia ketahui setelah menerima laporan dari para kader Partai Demokrat di tingkat pusat, daerah, maupun cabang.
Baca Juga: AHY Tuding Ada Orang di Lingkaran Jokowi yang Ingin Kudeta Partai Demokrat
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV