Partai Demokrat Tuding Moeldoko yang Ingin Gulingkan AHY dari Ketum
Politik | 1 Februari 2021, 20:21 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Demokrat akhirnya mengungkap sosok yang ingin mengambil alih partai yang berlambang bintang mercy tersebut. Dialah Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.
Dia mengaku bahwa sudah mendapat izin dari Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk mengungkap nama.
Baca Juga: Tanggapi AHY, Moeldoko: Jangan Ganggu Pak Jokowi
"Berdasarkan pengakuan, kesaksian, dari BAP sejumlah pimpinan tingkat pusat maupun daerah Partai Demokrat yang kami dapatkan, mereka dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024," katanya dalam keterangan tertulis kepada Kompas.tv, Senin (1/2/2021) malam.
"Ini bukan soal Demokrat melawan Istana, atau Biru melawan Merah. Ini soal penyalahgunaan kekuasaan dengan mencatut nama Presiden," sambungnya.
Hal senada juga dikatakan Andi Arief yang juga politisi Partai Demokrat. Melalui akun twitter-nya, @Andiarief__, Andi Arief menyebut bahwa orang yang ingin merebut Partai Demokrat adalah Moeldoko.
"Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko. Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi," katanya.
Baca Juga: Tanggapi AHY, Moeldoko: Jangan Ganggu Pak Jokowi
Respons Moeldoko
Sementara itu, Kepala Staf Presiden Moeldoko langsung merespons tudingan Partai Demokrat tersebut. Dia meminta agar persoalan yang diungkap Partai Demokrat tak dikaitkan dengan pihak Istana.
Moeldoko menyebut bahwa Presiden Jokowi sama sekali tak mengetahui isu yang disampaikan AHY. Dia pun menegaskan bahwa tudingan yang disampaikan AHY sepenuhnya menjadi tanggung jawab dirinya.
“Jangan dikit-dikit Istana, dalam hal ini, saya mengingatkan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini. Karena beliau tidak tahu sama sekali dalam hal ini, isu ini. Ini urusan saya, Moeldoko ini, bukan selaku KSP,” tegas Moeldoko saat konferensi pers, Senin (1/2/2021).
Moeldoko juga tak menampik bertemu sejumlah orang dari Partai Demokrat. Ia mengaku hanya mendengarkan keluhan terkait berbagai situasi.
"Mereka pada curhat situasi dan saya dengerin saja. Saya sih prihatin lihat situasi itu karena saya juga bagian pencinta Demokrat," katanya.
"Terus muncullah isu-isu dan seterusnya. Mungkin dasarnya foto-foto. Kalau itu menjadi persoalan yang digunjingkan ya silakan saja. Saya nggak keberatan," sambung mantan Panglima TNI itu.
Baca Juga: Ini Sosok yang Disebut AHY Akan Rebut Paksa Partai Demokrat
Penulis : Fadhilah
Sumber : Kompas TV