Rumah Ketum KNPI Pelapor Abu Janda Diteror Orang Tak Dikenal
Hukum | 1 Februari 2021, 09:58 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), Haris Pertama, mengaku jika diri dan rumahnya diteror orang tak dikenal.
Informasi mengenai adanya teror itu disampaikan oleh Haris Pertama melalui akun media sosial Twitter pribadinya yang dikutip Kompas.tv pada Senin, (1/2/2021).
Sebelumnya, Haris juga pernah mengalami teror berupa peretasan pada akun Twitternya oleh orang yang juga tak dikenal.
Baca Juga: Sebut Islam Arogan, Permadi Arya Alias Abu Janda Diperiksa Bareskrim Polri Hari Ini
"Diri dan rumah saya diteror. Semoga Allah melindungi saya dan keluarga," kata Haris sembari menyebut akun Twitter Presiden Jokowi, Bareskrim Polri dan Ditsiber Polri.
Selain itu, Haris juga menyertakan hashtag #TangkapAbuJanda dan #AbuJandaRasis.
Diketahui, Haris merupakan orang yang melaporkan Permadi Arya alias Abu Janda ke Bareskrim Mabes Polri.
Laporan tersebut disampaikan karena Abu Janda diduga melakukan ujaran rasisme kepada mantan Komisioner Komnas Ham yang juga aktivis Papua, Natalius Pigai.
Baca Juga: Akun Twitter Pelapor Abu Janda Diretas, Disebut Pemakai Narkoba
Lebih lanjut, Haris mengungkapkan, teror yang ditujukan kepadanya yakni berupa tuduhan kalau dirinya disebut memakai narkoba, sehingga rumahnya ingin dilakukan penggeledahan.
Terkait tuduhan tersebut, Haris menegaskan kalau dirinya tidak pernah memakai narkoba.
"Ternyata polanya selalu dengan cara mengindikasikan saya sebagai pemakai Narkoba. Insya Allah tidak akan pernah barang haram itu masuk ke tubuh saya," ujar Haris.
Selanjutnya, Haris mempersilakan kepada pihak manapun dan dengan cara apapun termasuk memfitnahnya untuk menjebloskan dirinya ke penjara.
Baca Juga: Sebut Islam Arogan, Permadi Arya Alias Abu Janda Diperiksa Bareskrim Polri Hari Ini
"Silahkan kalian cari cara bagaimana menjebloskan saya ke penjara/dengan cara-cara memfitnah saya. Bergerak Pemuda Indonesia. Apapun yang terjadi," ujar dia.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV