> >

Diunggulkan Jokowi-Prabowo, Lumbung Pangan di Kalteng Terancam Gagal Panen

Peristiwa | 31 Januari 2021, 10:23 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau lumbung pangan nasional baru di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. (Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Baca Juga: Petani Di OKU Selatan Kesulitan Pupuk Subsidi

“Pemerintah meminta kami menanam tiga kali setahun. Ini harus dievaluasi lagi karena biasanya kami hanya dua kal tanam,” kata Surapto, Kepala Desa Gadabung.

Jokowi berharap food estate di Kalteng ini dapat menghasilkan 4-5 ton per hektare tiap kali panen untuk membantu mencapai kedaulatan pangan. 

Ia sampai memerintahkan Menteri Pertahanan Prabowo mengawal program lumbung pangan seluas 148 ribu hektare agar menghasilkan 592 ribu ton hingga 740 ribu ton sekali panen.

Pemerintah sampai ikut menerjunkan tentara untuk membajak sawah. Para petani juga mendapat bantuan pupuk, kapur, benih, dan alat pertanian.

Petani telah menanami sawah mereka sejak Oktober, lebih cepat daripada masa tanam sebelumnya pada November atau Desember.

Namun, menjelang panen raya pada Februari 2021, petani mengeluhkan gagal panen. Petani Kalteng biasanya melakukan panen pada bulan April atau Mei.

Baca Juga: Diduga Terlilit Utang, Petani di Bengkulu Nekat Tanam Pohon Ganja

Ahmad Hidayat, tenaga teknis lapangan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian menyebut, petani masih menggunakan bibit uji coba. Hal ini ikut menyebabkan gagal panen.

Selama ini, Kementerian Peranian menguji coba berbagai jenis bibit di lahan-lahan yang berbeda, mulai dari bibit Hibrida hingga Impair 42.

Anggota DPD Agustin Teras Nanang meminta pemerintah memperhatikan masalah petani ini.

“Kondisi ini harus menjadi perhatian pemerintah karena erat kaitannya dengan pelayanan publik. Saya akan sampaikan masalah ini kepada menteri pertanian dengan harapan apa yang menjadi keinginan mereka (petani) bisa terwujud,” kata Teras. 

Penulis : Ahmad-Zuhad

Sumber : Kompas TV


TERBARU