Eiger Tegur Youtuber, Beberapa Merek Ternama Ini juga Pernah Blunder
Peristiwa | 29 Januari 2021, 15:29 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Eiger, sebuah merek pakaian luar ruangan menjadi topik pembicaraan warganet baru-baru ini. Sebabnya, Eiger mengirim surat keberatan kepada beberapa youtuber yang me-review produk mereka.
Dalam surat keberatan itu, Eiger meminta para youtuber itu menghapus video review produk itu. Alasannya, para youtuber itu tak bisa mengulas produk Eiger dengan baik.
Padahal, Eiger tak mensponsori para youtuber itu. Youtuber-youtuber bersangkutan membeli sendiri produk Eiger untuk bisa membuat review-nya.
Baca Juga: Eiger Kirim Surat Teguran ke Youtuber: Ini Deretan Fakta Sang Bos, Ronny Lukito
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyebut, tindakan Eiger itu tidak tepat.
“Apa yang dilakukan Eiger kurang pas, terlalu intervensi kepentingan dan hak konsumen,” ujarnya, Jumat (29/1/2021).
Para selebriti pun ikut mengkritik Eiger. Selebriti yang ikut berkomentar, antara lain Boy Chandra, Fiersa Besari, Reza “Arap” Oktovian, dan Ernest Prakasa.
Singkatnya, surat keberatan itu adalah publikasi yang buruk (bad public relation) bagi Eiger. Para pengguna lama Eiger bahkan sampai mempertimbangkan tak akan lagi membeli produk Eiger.
Namun, Eiger bukan perusahaan pertama yang tersandung dan mendapat publikasi buruk.
Berikut beberapa perusahaan yang terjerat bad PR.
1. RS Omni
Pada 15 Agustus 2008 Prita Mulyasari mengirim surat elektronik pada temannya. Isi surel itu adalah keluhan soal pelayanan RS Omni Internasional Tangerang.
Namun, tak disangka isi surel itu beredar luas di dunia maya.
RS Omni mengajukan keberatan atas keluhan itu. Pihak RS Omni dan Prita sudah mencoba mediasi, tetapi gagal.
Baca Juga: Imbas Kasus Eiger, Postingan Ridwan Kamil Ikut Kena Sindir Netizen
Pihak rumah sakit kemudian menggugat Prita dengan pasal pencemaran nama baik.
Pada 11 Mei 2009 hakim menyatakan Prita bersalah dalam kasus perdata dan harus membayar denda total Rp 261 juta.
Prita juga ditahan di LP Wanita Tangerang hingga menjalani pengadilan pidana pada Juni 2009.
Dalam perjalanannya, masyarakat Indonesia malah bersimpati pada Prita. Masyarakat lalu melakukan penggalangan dana untuk melunasi denda yang dikenakan pada Prita pada 2009.
Musisi terkenal seperti Slank, Nidji, Ari Lasso, Sherina, dan Seringai ikut mendukung Prita dan tampil dalam Konser Koin untuk Keadilan.
Masyarakat Indonesia berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 825 juta.
Prita sendiri masih harus menjalani persidangan yang berlarut-larut. Ia akhirnya bebas dari segala dakwaan pada 17 September 2012.
2. Garuda Indonesia
Youtuber Rius Vernandes dan Elwiyana Monica mendapat gugatan pencemaran nama baik dari PT Garuda Indonesia pada Juli 2019.
Hal itu bermula dari unggahan Instagram Rius. Dalam akun @rius.vernandes, Rius menampilkan foto menu kelas bisnis maskapai Garuda yang hanya ditulis tangan. Rius juga mengeluhkan stok minuman Garuda yang habis.
Baca Juga: Keren!! Tak Cumaa Mengaji, Santri di Kendal Bisa Bikin Pesawat Aeromodeling
Tak terima, Garuda pun menggugat keduanya dengan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) pada 18 Juli 2019. Namun, Garuda malah makin banyak menerima hujan kritik.
Akhirnya, Garuda mengalah. Pihak Garuda dan Rius Vernandes sepakat berdamai pada 19 Juli 2019.
3. EBay
Perusahaan-perusahaan Indonesia bukan satu-satunya yang tak bisa merespon kritik dengan baik. Perusahaan E-commerce Amerika EBay bahkan mengambil langkah lebih buruk mengatasi kritik.
Pada 2019 karyawan EBay meneror seorang blogger yang mengkritik EBay. Mereka mengirim video pornografi dan kecoak hidup ke alamat blogger tersebut.
Dalam kiriman itu, EBay juga menyisipkan undangan seks untuk mengancam kritikus itu.
Tindakan karyawan EBay ini bukan atas inisiatif sendiri. Mengutip Bloomberg, mantan pimpinan komunikasi EBay, Steven Wymer diketahui memberi perintah pada mantan petugas keamanan EBay untuk segera menyelesaikan paket teror itu.
4. Sherwin-William
Perusahaan cat asal Amerika Serikat, Sherwin-William memecat seorang karyawannya pada 20 Juli 2020. Perusahaan itu menuduh karyawan bernama Tony Piloseno mencuri cat dari mereka.
Baca Juga: Fantastis! Lukisan Kecil Ini Terjual Dengan Harga Rp 1,3 Triliun
Tony sendiri adalah artis TikTok dengan 1,2 juta pengikut. Kanal TikToknya berisi konten mencampurkan cat.
Tony sebenarnya membeli sendiri cat untuk konten TikToknya. Namun, ia membeli cat-cat itu menggunakan diskon khusus karyawan. Itulah yang menyebabkan Sherwin-William tak terima.
Akibatnya, Sherwin-William hujan kritikan. Sementara, kanal Tony Piloseno malah mendapat promosi gratis. Tony sendiri akhirnya bekerja di sebuah perusahaan cat pesaing Sherwin-William.
Penulis : Ahmad-Zuhad
Sumber : Kompas TV