Eiger Kirim Surat Teguran ke Youtuber: Ini Deretan Fakta Sang Bos, Ronny Lukito
Viral | 29 Januari 2021, 13:49 WIBKegigihan membuat usaha yang awalnya hanya berskala rumah tangga dengan ekonomi keluarga pas-pasan, kini mampu berkembang pesat.
Ronny Lukito akhirnya mampu membeli tanah seluas 6.000 meter persegi di kawasan Kopo, Kota Bandung, yang menjadi pabrik Eiger. Jenis usaha pun terus berkembang, hingga mampu membuka outlive store di Jalan Setiabudi dan EST Store di Jalan Sumatera, Kota Bandung.
Baca Juga: Eiger Akui Surat Keberatan yang Viral Dikirim Tim Internal
6. Mendapatkan Penghargaan Upakarti
Pada tahun 1992, bos Eiger Ronny Lukito memperoleh penghargaan Upakarti dari Pemerintah Indonesia atas usahanya menjalin kemitraan dengan para pengrajin tas.
Ronny Lukito diketahui memberikan modal pada awal usaha bagi belasan perajin lalu memberi tas yang diproduksi para perajin.
7. Aset Pabrik Disita
Dalam perjalanannya, siapa yang mengira kalau aset pabrik Eiger milik Ronny Lukito ini pernah disita. Hal ini karena dia mencoba berekspansi usaha di bidang property.
Ronny melakukan invetasi besar-besaran dengan membangun Vila Trinity pada 1991 lalu Perumahan Galeria tahun 1995 di Kabupaten Bandung Barat.
Dia akhirnya meminjam dana dari bank. Namun, keputusannya terjun di bidang properti terkesan kurang pertimbangan matang.
Akibatnya pada 1998, krisis moneter melanda, sedangkan bisnis properti terkena imbasnya.
“Saya harus menanggung bunga bank yang tinggi, hingga banyak utang. Aset pabrik Eiger disita. Saya harus menebus utang di bank Rp4,5 miliar,” cerita Ronny Lukito kala itu.
8. 2003 Lunasi Utang, 2008 Tambah Karyawan
Setelah itu Ronny Lukito berhasil melewati badai kritis lantarna pada tahun 2003 berhasil melunasi utangnya tanpa kehilangan aset.
Dia juga bersyukur, pada masa krisis tidak harus memutus hubungan kerja atau merumahkan karyawan. Justru Ronny Lukito menambah karyawan yang dilakukannya pada tahun 2008.
”Dalam keadaan sulit itu, saya bernazar, jika bisnis kami bangkit kembali, saya akan menjalankan green business dalam segala aspek, yakni bisnis yang tidak korup, tidak menggelapkan pajak, membayar gaji karyawan dengan layak, dan menjalankan bisnis yang ramah lingkungan,” kata dia.
Sebagaimana diketahui, viralnya surat teguran tersebut bermula ketika pihak Eiger merasa keberatan atas review yang diberikan dan meminta YouTuber tersebut menghapus video yang telah diunggahnya.
Baca Juga: Kronologi Viral Surat Keberatan Eiger, Komentar Fiersa Besari Hingga Penjelasan Pihak Eiger
Alasannya, pihak Eiger mengaku keberatan dan kurang puas terhadap video review yang diunggah dalam channel YouTube-nya, @duniadian.
Namun, Youtuber tersebut tidak terima lantaran produk yang di-review merupakan barang yang dibeli dengan uang pribadi dan bukan endorse.
Penulis : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV