Said Aqil Siradj: Kapolri Listyo Sigit Bisa Dikatakan Warga NU Cabang Nasrani
Peristiwa | 28 Januari 2021, 21:58 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj, mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Apresiasi itu disampaikan lantaran Listyo Sigit sehari setelah resmi menjabat Kapolri langsung mendatangi kantor PBNU untuk bersilahturahmi dengan pengurus NU pada Kamis (28/1/2021).
Dalam kesempatan itu, Said Aqil mengatakan, bahwa Jenderal Listyo bukanlah sosok baru di mata warga Nahdliyin.
Baca Juga: Said Aqil Siradj: Waktu di Banten Jenderal Listyo ini Dekat dengan Ulama dan Kiai
Menurut Saif Aqil, Kapolri Jenderal Listyo Sigit dianggap sebagai sosok yang dekat dengan kiai dan ulama NU.
"Bagi saya Pak Sigit ini tidak asing lagi, dekat dengan warga NU. Maka dia ini bisa dikatakan warga NU Cabang Nasrani lah," kata Said Aqil di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/1/2021).
Said Aqil mendukung Jenderal Listyo Sigit sebagai Kapolri. Menurutnya, mantan Kabareskrim Polri tersebut merupakan sosok personel kelolisian yang profesional dan tegas.
"Saya pribadi sudah kenal lama sejak beliau Kapolres Pati, Kapolresta Solo, Kapolda Banten lalu saya selalu berjumpa beliau," ucap Said Aqil.
Baca Juga: Ini Alasan Listyo Sigit Kunjungi PBNU di Hari Pertama Setelah Dilantik Sebagai Kapolri
"Dan selama saya kenal, beliau seorang perwira polisi yang profesional, bertindak tegas, bersikap tegas, tanpa ada rasa apapun tanpa ada beban."
Karena itu, ia mengharapkan kerja sama antara Polri dan NU dapat diperkuat secara terus menerus ke depannya. Khususnya, untuk menjaga keutuhan NKRI.
"Kita perkuat kerja sama kita, kita tingkatkan kerjasama kita, demi merawat, mengawal, menjaga keutuhan, kekuatan NKRI," kata Said Aqil.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan jika dirinya sudah mengintruksikan seluruh Kapolsek hingga Kapolda di daerah untuk menghormati kiai Nahdlatul Ulama (NU) yang ada di penjuru negeri.
Baca Juga: Kapolri Baru Jenderal Listyo Sigit Bertemu PBNU, Apa Isinya?
Listyo menyampaikan, seluruh pimpinan Polri di daerah yang menolak untuk bertemu dengan Kiai NU sama saja tidak menghormatinya.
Sebab, Listyo Sigit mengaku jika dieinya adalah sebagai bagian dari warga Nahdliyin.
"Terhadap rekan-rekan NU yang ada di wilayah bahkan sampai dengan level cabang. Kalau ada polisi Kapolsek, Kapolres, Kapolda yang tidak mau bertemu dengan kiai NU berarti tidak menghormati saya sebagai warga Nahdliyin," kata Listyo Sigit.
Lebih lanjut, Listyo menilai banyak hal yang bisa dijalin kerja sama antara NU dengan Polri di daerah.
Baca Juga: Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri, Segini Gaji dan Tunjangannya Dalam Sebulan
Khususnya, terkait pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat bersama organisasi kemasyarakatan.
"Jadi hukumnya wajib untuk mengajak NU untuk bekerja sama. Jadi, silakan untuk kemudian berkoordinasi dengan Kapolsek dan Kapolres yang ada di wilayah," tutur Listyo Sigit.
"Karena saya yakin ada banyak program yang bisa dikerjasamakan berkaitan dengan pemeliharaan Kamtibmas."
Bahkan, Listyo sempat berceloteh jajarannya yang menolak untuk bertemu dengan Kiai NU bisa dilaporkan ke Propam Polri.
Baca Juga: Sehari Dilantik, Kapolri Jenderal Listyo Temui Ketua PBNU Said Aqil Siradj
"Nanti kalau ada yang tau mau, di sini ada Pak Kadiv Propam. Tinggal dilaporkan. Jadi kalau masyarakat senang, malah polisi takut sama Kadiv Propam," kata Listyo.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV