> >

Roundup: Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua, Kapolri Baru Listyo Sigit Prabowo, Merapi Kembali Meletus

Peristiwa | 28 Januari 2021, 05:00 WIB
Presiden Jokowi mengenakan singlet saat disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua di Istana Kepresidenan, Jakarta. (Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo mendapat vaksin Covid-19 dosis kedua pada Rabu (27/01/2021) di Kompleks Istana Kepresidenan. Setelah Presiden Jokowi, beberapa tokoh lain juga menerima vaksin sinovac.

Tokoh penerima vaksin dosis kedua antara lain Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, Panglima TNI  Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Raffi Ahmad, perwakilan KWI Romo Agustinus Hari Wibowo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi, dan perwakilan PGI Ronald Richard Tapilatu.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Dr. Reisa Broto Asmoro menjelaskan, vaksinasi dilakukan dua kali untuk menguatkan kekebalan tubuh dari virus Covid-19.

“Dosis pertama untuk memicu respon kekebalan awal. Lalu dilanjutkan dengan suntikan kedua setelah 14 hari kemudian yang bertujuan menguatkan respon imun yang telah terbentuk sebelumnya,” jelas Reisa.

“Antibodi ini baru akan optimal 14-28 hari setelah suntikan kedua dilakukan,” tambahnya.

Baik Jokowi, Menkes Budi maupun Raffi Ahmad mengaku vaksin itu hanya menyebabkan pegal sementara dan mengantuk.

“Ayo semuanya jangan takut vaksin. Ayo semuanya tetap semangat!” ajak Raffi Ahmad.

Presiden Jokowi sendiri menyebut, vaksinasi tahap pertama ini masih belum sesuai target.

“Kita memiliki 30 ribu vaksinator kurang lebih di 10 ribu puskesmas dan 3000 rumah sakit kita. Kita harapkan sebetulnya sehari paling tidak bisa 900 ribu sampai 1 juta bisa divaksin,” ungkap Jokowi.

Vaksinasi kedua itu berjalan setelah Indonesia mencapai total 1 juta lebih kasus Covid-19. Menkes Budi salah satunya menyoroti tenaga kesehatan yang banyak menjadi korban Covid-19.

“Itu tenaga kesehatan yang sudah 600 wafat, jangan sampai mereka wafat sia-sia. Kita harus memastikan perjuangan mereka harus bisa kita teruskan. Kita harus terus bekerja jauh lebih keras, sangat keras agar ini (Penularan Covid-19) menurun,” ujarnya.

Ia juga meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Seperti diketahui, protokol kesehatan itu terdiri dari memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.

“Seluruh rakyat bergerak bersama-sama. Gak mungkin kita (sendirian) bisa,” katanya.

Kapolri Baru Listyo Sigit Prabowo

Kapolri Baru Listyo Sigit Prabowo (dua dari kanan) melakukan salam komando dengan mantan Kapolri Jenderal Idham Azis didampingi istri mereka masing-masing. (Sumber: Tribunnews.com)

Listyo Sigit Prabowo akhirnya resmi dilantik sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) oleh Presiden Joko Widodo, pada Rabu (27/1/2021).

Secara otomatis pangkatnya Listyo bertambah, dari Komisaris Jenderal (Komjen) menjadi Jenderal penuh atau bintang empat. Jenderal Listyo resmi menjadi Kapolri menggantikan Idham Azis, yang mengajukan pensiun.

Setelah dilantik, Jenderal Listyo menyebut, Polri akan memperbaiki diri sesuai masukan masyarakat. Ia ingin Polri tampil tegas, tapi tetap humanis.

Listyo juga berharap Polri mampu memberikan pelayanan publik yang baik, pelayanan yang transparan, dan penegakan hukum secara berkeadilan.

Ia juga menyinggung soal kondisi pandemi Covid-19.

“Kita berusaha untuk melakukan upaya-upaya penanggulangan covid, baik dalam kegiatan-kegiatan yang kita disiplinkan, penegakan aturan protokol kesehatan yang terus harus kita lakukan karena keselamatan masyarakat adalah hukum tertinggi,” tegasnya.

Kapolri baru ini juga berjanji Polri akan mengawal pertumbuhan ekonomi nasional keluar dari kesulitan.

“Tentunya itu semua bisa terlaksana apabila stabilitas kamtibmas semuanya berjalan dengan aman lancar dan baik,” pungkasnya.

Merapi Meletus, Lagi

Rentetan guguran lava dan luncuran awan panas Merapi terjadi sepanjang Rabu (27/1/2021). (Sumber: Tribunjogja/Setya Krisna Sumarga)

Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta terpantau kembali mengeluarkan awan panas pada Rabu (27/01/2021).

Awan panas guguran terlihat begitu tebal keluar dari Gunung Merapi, dengan durasi sekitar 83 detik hingga 2,5 menit.

Aktivitas vulkanik Gunung Merapi terus meningkat hingga saat ini.

Hujan abu bercampur pasir juga terlihat di permukiman warga di sejumlah wilayah di Sleman Timur, Klaten dan Boyolali.

Data terakhir sejak Rabu (27/01) pagi, Gunung Merapi sudah 21 kali meluncurkan awan panas.

Kini tingkat ativitas gunung merapi berada di level 3 atau siaga.

Sejumlah penambang di aliran Kali Woro, Klaten, Jawa Tengah, terpaksa meninggalkan lokasi penambangan karena erupsi Gunung Merapi.

Penulis : Ahmad-Zuhad

Sumber : Kompas TV


TERBARU