Jokowi Tunjuk BKKBN Ketuai Program Percepatan Penanganan Stunting
Sosial | 25 Januari 2021, 15:04 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai badan yang bertanggung jawab dan mengetuai pelaksanaan percepatan penurunan angka stunting (kekerdilan pada anak) di Indonesia.
Baca Juga: BKKBN Akan Percepat Penurunan Angka Stunting 2,7 Persen Per Tahun
Hingga tahun 2024 mendatang, penurunan angka tersebut ditargetkan untuk turun hingga 14 persen dari angka yang sebesar 27,6 persen di tahun 2019 lalu.
"Hari ini Pak Presiden memberikan amanah kepada BKKBN dalam bentuk perintah agar menjadi Ketua Pelaksana untuk percepatan penurunan stunting. Saya sebagai Kepala BKKBN tentu menerima amanah ini dengan niat dan tekad yang kuat," ujar Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, (25/1/2021).
Selepas rapat terbatas bersama Presiden dan jajaran terkait itu, Hasto mengatakan bahwa selama ini penurunan angka stunting di Indonesia masih berada pada angka 1,6 persen per tahunnya.
Melalui penugasan tersebut memiliki target bahwa setidaknya dalam tiap tahun angka stunting di Indonesia dapat diturunkan hingga 2,7 persen.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, dalam kesempatan yang sama menjelaskan, penanganan stunting di Indonesia akan mengacu pada Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sebagai landasan hukum pelaksanaan.
Baca Juga: Jokowi Minta Angka Stunting Turun Jadi 14 Persen 2024
"Artinya bahwa penurunan angka stunting ini basisnya adalah dalam upaya untuk membangun keluarga sehingga pembangunan keluarga tidak hanya sebatas pembatasan atau penjarangan angka kelahiran, tetapi betul-betul pembangunan keluarga yang integral. Salah satunya adalah penurunan angka stunting," kata Muhadjir.
BKKBN dalam menjalankan tugas ini akan dibantu oleh sejumlah kementerian yang memiliki perpanjangan tangan langsung hingga tingkat daerah dan akan segera menyusun langkah konkret, detail, serta terukur berdasarkan data pemetaan angka stunting yang telah ada.
"Presiden juga meminta supaya daerah-daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota yang angka stunting-nya masih tinggi betul-betul memiliki kesungguhan dalam upaya menangani stunting ini," katanya, menegaskan.
Penulis : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV