Alat Pendeteksi Covid-19 Terbaru, Biayanya Cuma 20 Ribu Akurasi Tes 90 Persen
Update corona | 23 Januari 2021, 19:27 WIBDi kesempatan yang sama Budi Karya Sumadi menjelaskan , saat ini pengoperasian GeNose masih dalam tahap uji coba. Ditargetkan, pada awal Februari 2021 sudah bisa diimplementasikan di sarana transportasi publik.
“Jadi kami sudah berkoordinasi dengan Kemenkes, Gugus Tugas akan memberikan izin untuk menggunakan. Diikuti Kemenhub akan membuat surat edaran. Kita rencanakan di kereta api mulai 5 Februari. Bertahap, setelah itu pesawat terbang, karena kereta api dulu ini tarifnya rendah, jadi kalau antigen lebih mahal dari tarifnya kasian kan teman-teman,” ujar Budi.
Cara kerja GeNose
GeNose, buatan para ahli dari UGM ini sudah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan yang turun pada 24 Desember 2020 lalu.
Baca Juga: Patokan Harga Tes Swab Jadi Rp 900 Ribu, Ini Komponennya
Dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, hasil pemeriksaan alat ini menggunakan sistem kecerdasan buatan atau artificial intelligence yang diklaim bisa selesai dalam waktu sekitar 80 detik.
Ketua Tim Pengembang GeNose Kuwat Triyatna menjelaskan metode deteksi GeNose yakni dengan pola embusan napas.
Seorang yang terinfeksi Covid-19 akan berbeda dengan pola embusan napas orang sehat.
Virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh seseorang akan menghasilkan volatile organic compounds atau senyawa organik mudah menguap yang khas.
Baca Juga: Rapid Test Antigen Diberlakukan untuk Perjalanan Jarak Jauh
Senyawa organik mudah menguap itu juga terdapat dalam embusan napas seseorang.
Menurut Kuwat alat tersebut mampu melakukan sekitar 120 kali pemeriksaan per hari, dengan estimasi per pemeriksaan 3 menit selama 6 jam.
Selain itu tingkat akurasi GeNose mencapai 97 persen dengan menggunakan 600 sampel data valid.
Hasil tes juga lebih cepat didapatkan, hanya dalam waktu sekitar 2 menit GeNose bisa mendeteksi apakah seseorang positif atau negatif Covid-19.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV