Pemerintah Akan Kaji Ulang Vaksin Pfizer
Kesehatan | 21 Januari 2021, 20:44 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah akan mengkaji ulang vaksin Pfizer. Hal ini dilakukan untuk merespons kabar 35 lansia di Norwegia yang meninggal dunia usai menerima vaksin Covid-19 tersebut.
"Yang pasti pemerintah melalui Menkes dan BPOM akan mengevaluasi itu," kata Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko, Kamis (21/2/2021), seperti dikutip dari Kompas.com.
Moeldoko memastikan, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan mengedepankan tiga hal dalam pemberian jenis vaksin Covid-19 kepada masyarakat.
Baca Juga: 23 Lansia di Norwegia Tewas Seusai Divaksin Pfizer, Diduga Karena Efek Samping
Ketiga hal tersebut, yakni keamanan, kehalalan, dan efektivitas vaksin. Tiga hal ini adalah patokan utama pemerintah.
Kematian 33 lansia setelah menerima vaksin Pfizer, kata Moeldoko, akan menjadi perhatian pemerintah.
Evaluasi vaksin Pfizer akan menentukan, apakah vaksin buatan Amerika Serikat tersebut akan digunakan di Indonesia atau tidak.
"Hasil monitor dan evaluasi dari berbagai negara yang menggunakan Pfizer sebagai vaksin yang menjadi prioritas bagi negara bersangkutan. Jadi belum bisa dikatakan sekarang," tutur Moeldoko.
Telah diberitakan, puluhan lansia meninggal dunia setelah mendapat suntikan pertama vaksin Pfizer.
Baca Juga: PM Singapura Disuntik Vaksin Covid-19 Produksi Pfizer BioNtech
Menurut otoritas kesehatan Norwegia, para lansia tersebut diperkirakan meninggal dunia karena efek samping vaksin Pfizer.
“Bagi mereka yang memiliki kelemahan paling parah, bahkan efek samping vaksin yang relatif ringan dapat menimbulkan konsekuensi yang serius,” bunyi pernyataan Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia dikutip dari Bloomberg.
Pfizer dan BioNTech saat ini tengah bekerja dengan badan regulator Norwegia untuk menginvestigasi kematian tersebut.
Pfizer juga mengungkapkan bahwa jumlah insiden sejauh ini tak menjadi ancaman, dan sesuai dengan eksepketasi.
Baca Juga: Sempat Divaksin, Bupati Sleman Sri Purnomo Positif Covid-19
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV