Komnas HAM Sebut Ada Laskar FPI Pengawal Rizieq Shihab yang Tertawa-Tawa Saat Bentrok dengan Polisi
Hukum | 18 Januari 2021, 11:11 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Komnas HAM mengungkapkan kembali detail peristiwa bentrokan antara Laskar Front Pembela Islam (FPI) dan polisi dari Polda Metro Jaya pada Senin, 7 Desember 2021.
Dari insiden bentrok tersebut, ada anggota Laskar FPI yang tertawa-tawa saat terlibat bentrok dengan polisi. Demikian diungkapkan oleh Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik.
Taufan menuturkan, pihaknya memperoleh informasi tersebut dari rekaman voice note laskar FPI. Adapun anggota laskar FPI yang tertawa itu sebelum ada penembakan.
Baca Juga: Bongkar Laporan Komnas HAM Soal Kasus Tewasnya 6 Laskar FPI, Mahfud MD: Ada Komando Pepet dan Tabrak
“Sebelum ada tembakan, ada suara yang itu kelihatan menikmati pergulatan itu, ketawa-ketawa,” kata Taufan dalam diskusi daring di akun Youtube Medcom.id, Minggu (17/1/2021).
Lalu, Taufan melanjutkan, baru setelah terjadi tembakan, ada laskar FPI yang menangis karena terkena tembakan tersebut.
Menurut dia, rekaman voice note selama 20 menit itu juga sudah didengarkan oleh ahli psikologi forensik independen, yang bahkan memiliki pengalaman bekerja dengan Biro Investigasi Federal AS atau FBI.
Berdasarkan keterangan ahli tersebut, kata Taufan, suasana psikologis laskar FPI para pengawal Rizieq Shihab itu tidak mencekam saat kejadian.
Baca Juga: Kata Advokat Senior Soal Hasil Investigasi Insiden Penembakan Anggota FPI dari Komnas HAM
“Voice note menampakkan bahasa-bahasa bahwa mereka memang mau melakukan, kalau bahasa forensik psikologis istilahnya bertahan dan melawan, itu kesimpulan baseline-nya,” tuturnya.
Dari temuan Komnas HAM, eskalasi bentrokan mulai terjadi ketika mobil laskar FPI menunggu mobil yang ditumpangi polisi.
Padahal, kata Taufan, Rizieq dan rombongannya yang menjadi target operasi pembuntutan anggota Polda Metro Jaya telah menjauh dari petugas.
Taufan menuturkan, dari keterangan anggota laskar FPI yang diperiksa, mereka tidak menyebut secara spesifik mengetahui bahwa pihak yang membuntuti adalah polisi.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV