> >

Ayo Donor Plasma Darah! Ini Syarat dan Cara Kerja Terapi Plasma Konvalesen Bagi Penderita Covid-19

Update corona | 17 Januari 2021, 22:27 WIB
Petugas medis menyusun kantong berisi plasma konvalesen dari pasien sembuh COVID-19 di Unit Tranfusi Darah (UTD) Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, Selasa (18/8/2020). Pengambilan plasma konvalesen pasien sembuh COVID-19 yang menggunakan alat apheresis bertujuan untuk membantu penyembuhan pasien terkonfirmasi COVID-19. (Sumber: Antara Photo/Nova Wahyudi)
Plasma Darah Peyintas Covid-19 (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus total infeksi Covid-19 di Indonesia menurut update terakhir Minggu (17/1/2021) berjumlah 907.929 kasus. Sebanyak 25.987 orang meninggal, 736.460 orang dinyatakan pulih dan masih ada 145.482 kasus aktif atau orang yang menjalani perawatan. 

Palang Merah Indonesia sendiri akan menggalang donor darah plasma konvalesen untuk membantu terapi plasma konvalesen bagi penderita Covid-19 di seluruh Indonesia. 

Salah satu metode pemulihan bagi pasien yang masih berjuang melawan Covid-19 adalah dengan terapi plasma konvalesen.

Kenapa donor plasma konvalesen bisa menjadi altenatif penting? Berikut laporan Retia Kartika Dewi dari Kompas.com

Baca Juga: Ayo Dukung! Inilah Unit Donor Darah PMI yang Terima Donor Plasma Konvalesen Penyintas Covid-19

Tentang  terapi plasma konvalesen

Plasma konvalesen adalah plasma darah yang diambil dari pasien Covid-19 yang telah sembuh, dan kemudian diproses agar dapat diberikan kepada pasien yang sedang dalam masa pemulihan setelah terinfeksi.

Pada 05/12/2020 Juru Bicara Satgas Covid-19 Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS) Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, plasma konvalesen sudah dikenal sejak lama sebagai sebuah metode terapi. "Pada berbagai kondisi, terutama pada situasi-situasi pandemi. Situasi di mana ada penyakit baru, kita belum banyak mengenal, maka dilakukan (terapi) dengan cara plasma konvalesen," kata Tonang.

Dia menjelaskan, terapi plasma konvalesen berpijak pada pemahaman bahwa seorang penyintas infeksi, setelah sembuh akan membentuk antibodi dalam tubuhnya.

Sementara itu, Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia (PMI) Bidang unit Transfusi Darah dan Rumah Sakit, dr Linda Lukitasari mengungkapkan bahwa persyaratan donor darah plasma konvalesen hampir sama dengan donor darah biasa.

"Seperti kriteria donor darah biasa," ujar Linda kepada Kompas.com, Sabtu (16/01/2021).

Disebut sebagai salah satu metode pemulihan bagi pasien Covid-19, berikut 5 hal yang perlu diketahui mengenai donor plasma konvalesen:

Baca Juga: Pernah Positif Covid-19, Anies Baswedan Donor Plasma Konvalesen

Cara kerja terapi plasma konvalesen

Terapi plasma konvalesen dalam hal Covid-19, acuannya adalah penyintas penyakit itu diharapkan sudah membentuk antibodi. Plasma penyintas Covid-19 itu kemudian diberikan kepada orang lain yang sedang menghadapi infeksi virus corona.

"Harapannya, antibodi yang diberikan melalui plasma ini tadi, membantu untuk melawan infeksi yang sedang berjalan," ujar Tonang. Secara sederhana, Tonang mengatakan, terapi plasma konvalesen bisa dipahami sebagai transfer antibodi antara penyintas suatu infeksi kepada orang yang sedang menghadapi infeksi.

Terapi plasma konvalesen diberikan dengan cara mengambil plasma darah yang mengandung antibodi dari donor, kemudian ditransfusikan kepada pasien yang membutuhkan.

Mengenai metode transfusi darah, Tonang menjelaskan bahwa ada pemahaman yang harus diketahui oleh masyarakat tentang metode ini.

"Kalau dulu orang tahunya ada darah yang diberikan seorang donor kepada pasien. Sekarang pemahaman transfusi darah itu adalah transfusi produk darah," kata Tonang.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU