> >

Pengamat Intelijen: Ada 3 Kelompok yang Menolak Listyo Sigit Jadi Kapolri, Terakhir Paling Berbahaya

Hukum | 17 Januari 2021, 18:22 WIB
Kabareskrim Komjen Sigit Listyo Prabowo saat memberikan keterangan dalam sesi jumpa pers di Mabes Polri (Sumber: Divisi Humas Polri)

JAKARTA, KOMPAS TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengajukan nama sebagai calon tunggal Kapolri ke DPR RI pada Rabu (14/1/2021) lalu.

Adalah Komjen Listyo Sigit Prabowo yang dipilih Presiden Jokowi sebagai pengganti Jenderal Idham Azis.

Berbagai dukungan sudah disampaikan oleh partai politik, ormas, maupun tokoh masyarakat.

Baca Juga: Respons Mabes Polri Listyo Sigit Dipilih Jokowi Jadi Calon Tunggal Kapolri Pengganti Idham Azis

Namun, dinilai masih ada pihak yang menolak Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri.

Direktur The Indonesia Intelligence Institute, Ridlwan Habib, mengungkapkan ada tiga kelompok yang diduga kuat menolak Komjen Listyo Sigit.

"Ciri kelompok penolak itu ada tiga, terlihat dari karakter tokoh maupun aksi mereka, " kata Ridlwan di Jakarta, Sabtu (16/1/2021), seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Ridlwan menuturkan, kelompok pertama yang dinilai menolak Kabareskrim adalah mereka yang cemas dengan rekam jejak bersih Komjen Listyo Sigit.

Baca Juga: DPR Tanya PPATK Soal Transaksi Mencurigakan Calon Kapolri Listyo Sigit, Termasuk Istri dan Anak

"Ada yang khawatir kalau Pak Sigit jadi Kapolri karena selama ini track record-nya lurus dan tanpa kompromi, " ujarnya.

Kelompok pertama ini, kata Ridlwan, cemas jika Kapolri baru melakukan penegakan hukum secara tegas dan tidak pandang bulu.

"Kelompok pertama ini diduga menggerakkan demonstran bayaran untuk mempengaruhi opini masyarakat," ucap Ridlwan.

Selanjutnya, kelompok kedua yang menolak Komjen Listyo Sigit adalah kelompok intoleran yang memainkan narasi SARA.

Baca Juga: Langkahi Empat Angkatan, Mantan Kabareskrim Ke Komjen Listyo Sigit:  Hormati Senior

"Padahal walaupun Pak Sigit non-muslim, beliau sangat dekat dengan tokoh-tokoh Islam maupun agama lainnya," ucap Ridlwan.

Kelompok intoleran yang bermain SARA ini, menurut Ridlwan, berupaya mempengaruhi opini di jejaring media sosial.

"Mereka memakai akun anonim di Twitter dan Facebook. Tapi tetap bisa dilacak oleh CCIC Mabes Polri, " ujar alumni S2 Kajian Stratejik Intelijen itu.

Terakhir, kelompok ketiga yang anti terhadap pencalonan Komjen Listyo Sigit adalah kelompok terorisme yang selama ini berfatwa bahwa polisi halal dibunuh.

Baca Juga: Telisik Transaksi Keuangan Calon Kapolri lewat PPATK, Begini Sikap Komisi III

"Kelompok ketiga ini terdiri dari JI, JAD dan faksi faksi pro ISIS seperti MIT, mereka menghalalkan darah polisi karena dianggap thaghut," ujarnya.

Menurut Ridlwan, kelompok ketiga ini adalah yang paling berbahaya. Mereka tersebar di seluuh Indonesia. Dalam aksinya, mereka kerap menyasar markas kepolisian.

"Mereka tersebar di seluruh Indonesia dan terutama menyasar markas kepolisian maupun petugas di lapangan. Polri harus waspada," katanya.

Meskipun ada 3 kelompok yang dianggap menolak pencalonan tersebut, Ridlwan menilai jalannya Komjen Listyo Sigit sebagai Kapolri bakal mulus dan lancar.

Baca Juga: Jadi Calon Kapolri, Listyo Sigit Prabowo Sowani Senior, Apa Isi Pertemuan Mereka?

"Semua fraksi partai politik di DPR akan menyetujui beliau sebagai Kapolri baru," ujar alumni Fisipol UGM Yogyakarta itu.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU