Didikan Keras Sang Ayah Menuntun Syekh Ali Jaber jadi Ulama
Agama | 14 Januari 2021, 12:02 WIBBaca Juga: Mengenang Momen Mengharukan saat Syekh Ali Jaber Mencium Kaki Bocah Seorang Hafiz
Selama di Madinah, ia juga aktif sebagai guru tahfizh Al-Quran di Masjid Nabawi dan menjadi imam shalat di salah satu masjid kota Madinah.
Tahun 2008, Syekh Ali Jaber melebarkan sayap dakwah hingga ke Indonesia. Kebetulan dia menikahi seorang gadis asli Lombok, bernama Umi Nadia, yang lama tinggal di Madinah.
Pada tahun yang sama, ia melaksanakan shalat Maghrib di masjid Sunda Kelapa Jakarta Pusat.
Selepas shalat, ada salah seorang pengurus masjid memintanya untuk menjadi imam shalat Tarawih di Masjid Sunda Kelapa, karena saat itu hampir mendekati bulan Ramadhan.
Sejak itulah Syekh Ali Jaber terus mendapat kepercayaan masyarakat di sejumlah tempat di Indonesia. Demi menunjang komunikasinya dalam berdakwah, dia pun mulai belajar bahasa Indonesia.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, Ini Sosok Sang Pendakwah Lembut
Sebagai seorang hafizh, Syeikh Ali memang begitu menginginkan agar banyak di antara umat Islam Indonesia juga dapat hafal Al-Quran.
Ia ingin menjadi khadimul Quran, pelayan Al-Quran, yang mengabdikan dirinya untuk mengajarkan Al-Quran.
Menurutnya, semua bisa hafal Al-Quran, bahkan hafal Al-quran itu mudah. Yang sulit adalah mengamalkannya.
Keinginannya itu kian terbuka lebar untuk diwujudkan. Sebagai pengajar tahfizh Aluran di Islamic Centre Cakranegara, Lombok dan berdakwah melalui media bersama Ustadz Yusuf Mansur di salah satu stasiun televisi swasta.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Tutup Usia, Sempat Jalani Perawatan Covid-19 dan Jadi Korban Penusukan
Akhirnya, Syekh Ali Jaber baru menyadari manfaat didikan keras orangtuanya dalam mengajarkan agama. Sekaligus benar-benar merasakan manfaatnya dalam belajar Al-Quran.
“Saya merasa bersyukur atas pendidikan yang diberikan orangtua kepada saya,” kata Syekh Ali Jaber.
Dia pun berharap bisa bermanfaat untuk umat Islam dan juga untuk dirinya sendiri, dan meraih ridha Allah SWT. Syekh Ali Jaber juga merasa bersyukur bisa begitu diterima semua kalangan, baik masyarakat maupun pejabat.
Penulis : Gading Persada Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV