Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, Ini Sosok Sang Pendakwah Lembut
Agama | 14 Januari 2021, 11:12 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ahad (13/9/2020) malam itu Syekh Ali Jaber sedang mengisi pengajian di Bandar Lampung. Namun, tak disangka, seorang pemuda tak dikenal merangsek ke atas panggung.
Pemuda itu berhasil mencapai panggung dan melukai lengan kanan Syekh Ali Jaber dengan pisau.
Jamaah pengajian itu langsung menangkap dan hendak memukul penyerang itu. Seorang jamaah telah bersiap menyeret penyerang itu dengan memegang kakinya.
Namun, Syekh Ali Jaber segera menghentikan mereka.
“Hei, ini kan manusia, bukan sampah,” tegur Syekh Ali Jaber lembut.
Sosok penceramah lembut itu memiliki nama lengkap Syekh Ali Saleh Muhammad Ali Jaber. Ia lahir di kota Madinah pada 3 Februari 1976. Ia adalah anak pertama dari dua belas bersaudara.
Terpengaruh lingkungan keluarga yang agamis, Syekh Ali Jaber tumbuh sebagai sosok yang tekun membaca dan menghapal Al-Qur’an. Ia juga berguru pada banyak munsyi.
Syekh Ali Jaber antara lain berguru tahfizh pada Imam Masjid Nabawi Syekh Abdul Bari’as Subaity, ulama Al-Qur’an Madinah Syekh Khalilul Rahman, dan pemegang kunci makam Rasulullah Syekh Said Adam.
Tak heran pada umur, 11 tahun Syekh Ali Jaber sudah mampu menghapal 30 juz Al-Qur’an.
Kelembutan Syekh Ali Jaber terlihat dalam tiap ceramahnya.
Suatu ketika, Syekh Ali Jaber bertemu seorang ustaz yang berbeda pendapat dengannya. Ustaz ini menganggap perayaan Maulid Nabi Muhammad bid’ah, salah. Itu karena perayaan ini tak ada di zaman Rasulullah.
Menanggapi itu, Syekh Ali Jaber menegur, “Walaupun dalam masalah maulid itu ada beda pendapat, tapi tidak salah kita saling silaturahmi, saling menasehati dan saling mengisi.”
Ketika di Madinah, Syekh Ali Jaber menikahi seorang perempuan asal Lombok. Ia pun mengunjungi Indonesia.
Menjelang Ramadhan 2008 ia menyempatkan diri salat maghrib di Masjid Sunda Kelapa Jakarta. Seorang pengurus masjid memintanya mengimami salat tarawih. Syekh Ali Jaber menyanggupi.
Setelah itu, Syekh Ali Jaber mulai berdakwah di Indonesia. Ia antara lain menjadi imam besar di Masjid Agung Al-Muttaqin Cakranegara Lombok dan pengajar tahfizh di Pesantren Tahfizh Al-Qur’an Al-Asykar Puncak Bogor.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV