> >

FDR Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan, Begini Kronologinya

Peristiwa | 12 Januari 2021, 19:43 WIB
Kotak hitam atau black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah ditemukan oleh Tim penyelam dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) TNI AL, Selasa (12/1/2021) petang. (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kotak hitam atau black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah ditemukan oleh Tim penyelam dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) TNI AL, Selasa (12/1/2021) petang.

Untuk mengetahui bagaimana sebetulnya kotak hitam atau black box yang diamankan di kotak kontainer putih bertutup biru itu akhirnya bisa ditemukan, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjelaskan kronologinya.

Baca Juga: Kotak Hitam Sriwijaya Air Ditemukan, Dibawa dari KRI Rigel Menuju ke JICT Tanjung Priok

Panglima TNI menjelaskan, temuan perangkat flight data recorder (FDR) yang menjadi bagian dari black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono semula dilaporkan sudah ditemukan tim penyelam sekitar pukul 14.00 WIB. 

Namun, setelah diangkat ke permukaan, ternyata penemuan awal tersebut baru berupa pecahan perangkat FDR.

Seketika, Panglima TNI pun memerintahkan agar KSAL kembali melakukan pencarian terhadap bagian kotak hitam itu. 

"Saya sampaikan kepada KSAL agar terus dicari FDR yang kemungkinan besar masih di wilayah yang menjadi perkiraan sebelumnya," ujar Panglima TNI dalam konferensi pers, Selasa (12/1/2021) petang. 

Setelah dikeluarkannya instruksi pencarian lanjutan, tim penyelam kemudian bergegas kembali melakukan operasi pencarian di sekitar titik temuan awal. 

Tak kurang dari tiga jam berikutnya, usaha petugas pun membuahkan hasil, dan FDR yang dicari akhirnya ditemukan. 

"Pukul 16.40, KSAL melaporkan kembali bahwa FDR sudah ditemukan," tutur Panglima TNI.

Namun demikian, tim SAR gabungan tidak berhenti sampai di sini.

Mereka bersama-sama masih mempunyai tugas berikutnya, yakni melakukan pencarian terhadap perangkat cockpit voice recorder (CVR). 

Sebab, sebagaimana diketahui, kotak hitam terdiri dari dua perangkat, yakni CVR atau yang dikenal perangkat percakapan dalam kokpit pesawat dan FDR yang berisikan rekaman data penerbangan. 

"Kami meyakini semua bahwa karena cockpit voice recorder akan ditemukan (di lokasi) sekitar itu, maka dengan keyakinan tinggi, cockpit voice recorder juga akan segera ditemukan," kata Hadi Tjahjanto.

Baca Juga: Panglima TNI: Kotak Hitam yang Ditemukan FDR, Bagian CVR Masih Dicari

Sejak evakuasi hari pertama, petugas mulai mendapatkan serpihan pesawat dan bagian tubuh korban. 

Terdapat puluhan armada yang dikerahkan dengan rincian 54 kapal, 13 pesawat maupun helikopter, 20 jetski, 20 ambulance, dan 3.600 personel gabungan. 

Adapun pesawat dengan kode PK-CLC ini ditenagai dua mesin CFM56-3C1 besutan CFMI, sebuah perusahaan milik bersama Safran Aircraft Engine dari Perancis dan GE Aviation dari Amerika Serikat.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak tersebut jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Sabtu (9/1/2021), sekitar pukul 14.40 WIB. 

Saat itu, pesawat tengah mengangkut 62 orang yang terdiri dari enam kru aktif, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi. 

Penulis : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU