Longsor Sumedang, Kemensos Gelontorkan Dana Lebih dari Rp1 Miliar
Peristiwa | 11 Januari 2021, 15:35 WIBSOLO, KOMPAS.TV- Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) telah melakukan empat langkah penting untuk penanganan bencana longsor yang terjadi di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 3 RW 10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.
Salah satunya dana bencana lebih dari Rp1 miliar digelontorkan untuk mengatasi bencana yang tercatat sudah menewaskan setidaknya 15 orang serta puluhan warga lainnya masih dalam pencarian itu.
“Sejak bencana terjadi, kami melalui Tagana telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial di wilayah terdampak tanah longsor tentang aktivitas penanganan dan mengamati situasi terkini,” kata Direktur PSKBA Syafii Nasution sebagaimana dikutip Kompas.tv dari laman kemensos.go.id, Senin (11/1/2021).
Langkah selanjutnya adalah pengerahan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan unsur Kampung Siaga Bencana (KSB) untuk melakukan pendataan korban, serta evakuasi korban ke tempat aman, khususnya kelompok rentan yang terdiri atas lansia, anak-anak, penyandang disabilitas.
Baca Juga: Mensos Desak Petugas Segera Evakuasi Korban Longsor Sumedang
“Kami juga melakukan pendistribusian logistik dan beras regular untuk pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana banjir yang bersumber dari Gudang Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat,” kata dia.
Direktorat PSKBA, lanjut dia, juga mengaktivasi pelayanan dapur umum lapangan dan layanan dukungan psikososial yang berpusat di SD Cipateuag untuk penyiapan nasi bungkus sebanyak 500 pcs.
Total bantuan yang telah disalurkan untuk penanganan bencana sebesar Rp1.053.703.150. Terdiri dari Bantuan Logistik Tanggap Darurat sebesar Rp888.671.350; Beras Reguler sebanyak 3.000 dengan nilai Rp31.800.000; dan Santunan Ahli Waris untuk 11 orang dengan indeks Rp15 juta/ahli waris sebesar Rp165.000.000.
Baca Juga: Usai Bantu Evakuasi di Longsor Sumedang, Danramil Cimanggung Turut Jadi Korban
Adapun bantuan logistik Kemensos terdiri dari tenda serbaguna keluarga sebanyak 10 unit; velbed sebanyak 150 unit; matras sebanyak 1.200 lembar; kasur sebanyak 600 buah; dan selimut sebanyak 1.000 lembar.
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismarini pun meminta pemda segera mencarikan tempat aman bagi warga korban tanah longsor, lantaran situasi masih terus diguyur hujan.
“Malam ini, saya minta Pak Bupati, Pak Camat dan Pak Kades agar memindahkan warga ke lokasi yang aman karena kondisi terus diguyur hujan. Saya sangat khawatir,” ujar Risma saat mengunjungi warga korban longsor di Sumedang pada, Minggu malam (10/1/2021).
Risma menyampaikan turut bela sungkawa yang mendalam terhadap warga dan aparat yang menjadi korban bencana tanah longsor.
Hingga berita ini ditayangkan, bencana tersebut telah menewaskan 15 orang dan melukai puluhan warga lainnya.
Baca Juga: Pernyataan Wapres Maruf Amin atas Musibah Sriwijaya Air dan Longsor di Sumedang
“Mohon bersabar dengan musibah ini ya ibu dan bapak. Kita harus percaya takdir. Musibah ini telah menewaskan warga dan aparat serta melukai puluhan orang lainnya,”jelas Risma
Saat kunjungan Risma tersebut, situasi di lokasi tanah longsor terus diguyur hujan lebat, menjadikan tenda riskan sebagai alternatif pengungsian.
Akhirnya, pemerintah setempat pun memanfaatkan tiga bangunan Sekolah Dasar (SD) yang berada di sekitar lokasi bencana.
“Pak Camat dan Kepala Desa akan menyiapkan tiga bangunan SD untuk dijadikan tempat pengungsian bagi warga. Malam ini juga harus disiapkan di dekat Posko Tagana Kemensos,” papar.
Pada kesempatan itu, Risma juga menyerahkan bantuan santunan kepada para korban sebagai wujud negara hadir di tengah-tengah masyarakat yang tengah terkena musibah.
"Kami ingin memastikan semua warga yang menjadi korban dan terdampak langsung bencana aman, mendapatkan cukup logistik dan kebutuhan lainnya," harap Mensos.
Penulis : Gading Persada Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV