Pengamat: Sinyal ELT Milik Sriwijaya Air Penting untuk Beri Data Lokasi Prioritas Pencarian
Peristiwa | 9 Januari 2021, 23:30 WIBSebelumnya Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Mayjen TNI Bambang Suryo Aji menjelaskan pihaknya tidak menerima sinyal informasi tanda bahaya dari pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Menurut Bambang alat ELT milik pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sudah teregistrasi di Basarnas.
Bambang menambahkan Basarnas juga berkomunikasi dengan negara Australia terkait sinyal bahaya yang dikeluarkan oleh pesawat Sriwijaya Air. Namun informasi yang diterima, negara tetangga juga tidak mendapat sinya tersebut.
Baca Juga: Inilah Spesifikasi Pesawat Sriwijaya Air SJY-182 Yang Jatuh di Lepas Pantai Jakarta
"Kami juga mendalami kenapa ELT itu tidak memancarkan. Kalau alat ini memancarkan kita cepat tahu tidak perlu lagi mencari informasi apakah terjadi hilang kontak apa tidak," ujar Bambang.
Adapun kronologi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY-182 rute Jakarta-Pontianak terjadi sekitar pukul 14.40 WIB.
Pesawat SJ-182 take off pada pukul 14.36 WIB. Pada pukul 14.37 WIB melewati 1700 kaki dan melakukan kontak dengan Jakarta Approach Bandara Soekarno-Hatta.
Kemudian pesawat diizinkan naik di ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti standar.
Baca Juga: Kronologi Jatuhnya Sriwijaya Air di Perairan Kepulauan Seribu
Pada pukul 14.40 WIB Jakarta Approach melihat Sriwijaya Air tidak ke arah 075 derajat melainkan ke barat laut.
Oleh karenanya pemandu lalu lintas udara menanyakan untuk melaporkan arah pesawat. Tidak lama kemudian dalam hitungan detik pesawat hilang dari layar radar.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV