> >

Pesawat Sriwijaya SJ182 Jatuh Dalam Keadaan Stall?

Berita utama | 10 Januari 2021, 10:54 WIB
Ilustrasi: Pesawat Sriwijaya Air. (Sumber: Tribunnews.com)

Dalam skenario sudut sayap terlalu besar, tanda awalnya berupa pusaran angin di permukaan atas sayap. Tanda lainnya dapat berupa hentakan atau getaran pesawat. Pesawat juga biasanya memiliki sistem peringatan mengantisipasi kejatuhan.

Dalam kondisi itu, pilot harus menurunkan hidung pesawat.

Bila sudut sayap tetap melebar, seluruh bagian sayap akan mulai berputar. Sayap lalu akan kehilangan fungsinya. Pesawat kemudian miring ke depan dan jatuh.

Stall juga bisa terjadi pada sebelah sayap saja. Itu bisa terjadi ketika pesawat terbang melengkung.

Dalam kondisi itu, keseluruhan pesawat bisa berputar dan jatuh seperti batu. Pilot bisa mengontrol pesawat, bila berada di ketinggian yang cukup untuk memulihkan keadaan.

Menurut AOPA Air Safety Institute, kecelakaan pesawat karena mesin mogok 50% lebih mematikan dari kecelakaan pesawat karena sebab lain.

Sepanjang 2000-2015 hanya sekitar 5% stall terjadi pada penerbangan komersial.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU