> >

SBY: Jangan Berpikir Setelah Vaksin Datang, Ekonomi Meroket

Peristiwa | 8 Januari 2021, 16:42 WIB
SBY menulis sebuah artikel berjudul “Selamatkan Dunia Kita - Save Our World (Sumber: Facebook Susilo Bambang Yudhoyono)

 

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan catatan tentang awal tahun 2021 dan rencana vaksinasi yang bakal segera dilaksanakan. Catatan yang dia bagikan melalui postingan akun facebook itu, ditulis cukup panjang tapi sistematis, ditulis pada Jumat (8/1/2021).   

"Rakyat Indonesia yang terinfeksi Covid-19 dan yang meninggal dunia jumlahnya juga lumayan besar, dan tercatat sebagai yang terbesar di Asia Tenggara dan Asia Timur. Ekonomi kita juga mengalami resesi dan tekanan-tekanan lain, yang akhirnya menambah beban hidup dan penderitaan rakyat kita," katanya mengawali.

Menurut Sby, menghadapi tahun 2021, masyarakat ada yang pesimistis, optimistis dan biasa saja. Tapi Sby memilih bersikap optimistis. "Artinya, peluang bagi meredanya badai corona dan pulihnya ekonomi kita memang ada," katanya.

Baca Juga: Harapan Tahun 2021 Presiden ke-6 SBY:  Semoga Badai Corona Segera Berlalu

Namun, semua itu disebutnya tak datang dari langit. Jangan pula bersikap “take for granted”, seolah peluang baik itu akan datang dengan sendirinya.

"Misalnya, jangan lantaran vaksin sudah datang pasti pandemi akan segera hilang. Setelah itu ekonomi kita akan pulih kembali dan bahkan tumbuh meroket. Jangan bersikap dan berpikir begitu. Tuhan tidak suka," jelasnya. 


Menurut Sby, mestinya sikap dan cara berpikir kita adalah “dengan semangat dan tekad yang baru, mari kita makin bersatu dan berikhtiar sekuat tenaga agar semua permasalahan bangsa di tahun 2021 ini dapat kita atasi”.

Menurut mantan presiden dua periode ini, ada tiga tantangan dan permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan corona.

Baca Juga: Isi Pesan SBY Untuk Kader Demokrat

Pertama, pandemi corona yang harus segera diatasi. Kedua, krisis ekonomi yang harus diakhiri dan kemudian ekonomi dipulihkan kembali.

Ketiga, mungkin tak terkait langsung dengan dua permasalahan yang lain, yaitu melemahnya kerukunan masyarakat karena faktor identitas, politik dan ideologi yang tak boleh dibiarkan.

Setelah masalah bisa diidentifikasi, menurut Sby, langkah selanjutnya adalah fokus dan mengerahkan segala sumber daya yang dimiliki untuk mengatasinya.

"Tentu saja kebijakan pemerintah yang tepat serta perencanaan dan pelaksanaan yang efektif sangat diperlukan. Demikian juga manajemen dan kepemimpinan di semua tingkatan, di seluruh tanah air, juga sangat menentukan suksesnya pekerjaan besar kita," ungkapnya.


 

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU