Hasil Survei: Kepuasan Publik pada Jokowi Naik karena Tegas ke Rizieq Shihab dan Bubarkan FPI
Peristiwa | 6 Januari 2021, 10:57 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Sebuah survei yang dilakukan oleh Voxpopuli Center Research menjukkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi meningkat.
Peningkatan tersebut terjadi jelang pergantian tahun atau saat memasuki tahun 2021. Dari semula berada di level 60-an persen meningkat jadi di level 70-an persen.
“Memasuki 2021, tingkat kepuasan rakyat terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi mengalami kenaikan, di mana angka kepuasan mencapai lebih dari 70 persen," kata Direktur Eksekutif Voxpopuli Research Center, Dika Moehamad, melalui keterangan resminya di Jakarta, Selasa (5/1/2021).
Baca Juga: Jokowi Disebut Majukan Nama Boy Rafli Amar Jadi Calon Kapolri Pengganti Idham Azis, Ini Reaksi DPR
Dika menjelaskan, awalnya pada momentum satu tahun periode kedua pemerintahan Jokowi di bulan Oktober 2020, tingkat kepuasan menyentuh angka.
Namun demikian, seiring berjalannya waktu angka kepuasan publik tersebut kini naik menyentuh di angka 72,8 persen.
Sementara angka ketidakpuasan publik turun dari 30,6 persen menjadi 23,3 persen. Adapun sisanya menyatakan tidak tahu 4,7 persen, dan tidak menjawab 3,9 persen.
Menurut Dika, ada beberapa faktor yang membuat naiknya kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi.
Baca Juga: Jokowi Telah Kantongi Nama Calon Kapolri Baru Pengganti Idham Azis, Dalam Waktu Dekat Dikirim ke DPR
Pertama, terobosan yang dilakukan Jokowi dengan mewujudkan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang diyakini bisa membawa keluar Indonesia dari hambatan struktural dan birokrasi.
Kedua, karena pemerintahan Jokowi dinilai tegas terhadap mantan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, termasuk membubarkan ormas yang menaunginya.
“Ketegasan pemerintah terhadap Rizieq Shihab dan pembubaran ormas Front Pembela Islam (FPI) turut mendongkrak kepuasan publik terhadap Jokowi," ujar Dika.
Ketiga, terkait pilihan kebijakan yang diambil Presiden Jokowi dalam menanggulangi wabah virus corona atau Covid-19.
Baca Juga: Jokowi Genjot Distribusi, Indonesia Akan Kedatangan 15 Juta Vaksin Covid-19 Lagi
Seperti diketahui, Dika menuturkan, sepanjang 2020 ujian berat dialami bangsa Indonesia karena wabah Covid-19 diikuti dengan anjloknya perekonomian.
Fenomena tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Sampai saat ini, pemerintah masih berjuang untuk bisa keluar dari krisis kesehatan dan krisis ekonomi.
Dengan pilihan kebijakan Jokowi yang menyeimbangkan antara persoalan kesehatan karena wabah Covid-19 dengan ekonomi dinilai publik menjadi pilihan yang paling tepat.
"Tentu saja masih ada masalah di sana-sini. Dari masih naiknya penularan virus hingga korupsi dalam penyaluran bansos,” kata Dika.
Baca Juga: Jokowi Divaksin 13 Januari, Wapres Ma'ruf Amin Tunggu Vaksin Buatan Pfizer
“Tetapi secara umum publik melihat Jokowi masih menjadi figur yang paling layak dipercaya.”
Survei Voxpopuli Research Center ini dilakukan pada 26 sampai 31 Desember 2020. Survei dilakukan melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019.
Adapun margin of error dalam survei ini sebesar ±2,9 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Baca Juga: Presiden Jokowi Orang Pertama Divaksin, PDIP: Keselamatan Rakyat Hukum Tertinggi
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV