> >

Siap-Siap, Vaksinasi Covid-19 Dimulai Pertengahan Januari 2021, Nakes dan Lansia Jadi Prioritas

Update corona | 3 Januari 2021, 19:36 WIB
Vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca dan Universitas Oxford. Pemerintah Inggris mengubah strategi vaksinasi dan memutuskan untuk memvaksinasi sebanyak mungkin orang dengan vaksin Covid-19, temasuk dengan vaksin buatan Universitas Oxford dan AstraZeneca (30/12/2020) (Sumber: AP Photo)

JAKARTA, KOMPAS TV - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan vaksinasi Covid-19 di Tanah Air akan dimulai pada minggu kedua atau pertengahan bulan Januari 2021.

Demikian hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi. 

Siti Nadia mengatakan pihaknya optimistis jadwal pemberian vaksin tak akan molor dari jadwal yang sudah ditentukan.

Baca Juga: Belanda Secepatnya Vaksinasi Tenaga Kesehatan Hadapi Lonjakan Penularan Covid-19

“Kami rasanya cukup optimistis bisa sesuai dengan jadwal atau penjajakan yang sudah disusun bahwa vaksinasi bisa dimulai minggu kedua atau ketiga Januari 2021,” kata Siti Nadia dalam konferensi persnya pada Minggu (3/1/2020).

Siti Nadia mengatakan, ada sejumlah masyarakat yang akan menjadi prioritas untuk diberikan vaksinasi Covid-19 pada tahap pertama.

Pertama, adalah tenaga kesehatan atau nakes yang akan menjadi prioritas utama. Kedua, yakni petugas publik. Ketiga, orang tua yang sudah lanjut usia atau lansia.

Nadia mengaku optimistis karena melihat perkembangan uji klinis di Turki dan Brazil yang menunjukkan hasil yang cukup baik. 

Baca Juga: China Gratiskan Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri untuk Seluruh Warganya

Selain itu, uji klinis yang dilakukan oleh Universitas Padjajaran juga berjalan positif, sehingga dirinya meyakini jadwal vaksinasi tidak akan molor.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksinasi Covid-19 akan rampung dalam 15 bulan atau selesai pada Maret 2022 mendatang.

Pihaknya menargetkan penerima vaksin sampai periode tersebut bisa mencapai 181,5 juta orang. Dia menjelaskan program vaksinasi Covid-19 ini akan dibagi menjadi dua periode.

Periode pertama akan dilakukan pada Januari hingga April 2021. Selama periode tahap pertama, akan diberikan kepada 1,3 juta tenaga kesehatan yang tersebar di 34 provinsi.

Baca Juga: Kemenkes Klarifikasi soal Vaksinasi Covid-19 dalam 3,5 Tahun

Lalu, vaksin Covid-19 juga akan diberikan kepada 17,4 juta petugas publik. Jika vaksin tersebut terbukti aman, maka akan dilanjutkan dengan memberikan kepada kelompok lansia. 

"Tahap selanjutnya adalah masyarakat lansia di atas 60 tahun yang jumlahnya sekitar 21,5 juta," ujar Budi Gunadi Sadikin.

Selanjutnya, untuk periode kedua, vaksinasi akan dilakukan pada April 2021 hingga Maret 2022. Selama periode itu, akan diberikan kepada masyarakat rentan di daerah dengan risiko penularan tinggi sebanyak 63,9 juta orang.

Terakhir, vaksin disuntikkan kepada masyarakat umum dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin. Targetnya akan ada 77,4 juta orang yang menerima vaksin gratis tersebut.

Baca Juga: Ini Permintaan Hotman Paris Kepada Jokowi Terkait Vaksin Covid-19

Budi menargetkan, vaksinasi Covid-19 akan dilakukan terhadap 67 sampai 70 persen penduduk atau sekitar 181 juta orang.

Hal tersebut dilakukan untuk memunculkan herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap virus corona.

Untuk mencapai target herd immunity, pemerintah menyiapkan 426 juta dosis vaksin untuk 181 juta penduduk itu. 

Ini sebagaimana sesuai dengan standar Badan Kesehatan Dunia (WHO), setiap penduduk akan mengikuti dua kali penyuntikan atau dua dosis vaksin.

Baca Juga: Netizen Heboh NIK Jokowi Tak Masuk Penerima Vaksin Tahap Pertama, Ini Penjelasan Jubir

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU