Kemenkes Klarifikasi soal Vaksinasi Covid-19 dalam 3,5 Tahun
Kesehatan | 3 Januari 2021, 15:18 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan memberikan klarifikasi terkait pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang mengatakan vaksinasi Covid-19 di Indonesia selesai dalam waktu 3,5 tahun.
"Kami ingin klarifikasi terkait pemberitaan yang muncul bahwa butuh waktu 3,5 tahun untuk merampungkan vaksinasi di Indonesia," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers di akun Youtube Kementerian Kesehatan, Minggu (3/1/2021).
Menurut Nadia, yang dimaksud Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengenai vaksinasi akan selesai dalam kurun waktu 3,5 tahun bukan untuk Indonesia. Namun, proyeksi penyelesaian vaksinasi untuk seluruh dunia.
Baca Juga: Menkes Perkirakan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Selesai dalam 3,5 Tahun
Sementara untuk Indonesia sendiri, penyelesaian vaksinasi Covid-19 membutuhkan waktu selama 15 bulan. Rentang waktunya, mulai Januari 2021 hingga Maret 2022.
"Jadi ini adalah waktu 15 bulan pelaksanaan vaksinasi yang akan dilakukan secara bertahap," ungkap Nadia.
Adapun vaksinasi secara bertahap ini, kata Nadia, bertujuan untuk menuntaskan program vaksin Covid-19 yang akan dilakukan di 34 provinsi yang mencapai total populasi 181,5 juta orang.
Menkes Perkirakan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Selesai dalam 3,5 Tahun
Menteri Kesehatan pada Sabtu (2/1/2021), mengatakan setidaknya Indonesia membutuhkan waktu 3,5 tahun untuk menyelesaikan proses vaksinasi Covid-19.
Hal itu berdasarkan perhitungan pemerintah terhadap jumlah sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity).
"Kira-kira butuh waktu 3,5 tahun untuk vaksinasi semuanya," ujar Budi Gunadi Sadikin dikutip dari siaran pers laman resmi Kemenkes, Sabtu (2/1/2021).
Baca Juga: Presiden Jokowi Segera Mulai Vaksinasi Demi Mencapai Herd Immunity Covid-19
Untuk mencapai kekebalan kelompok, kata Budi, pemerintah telah menyiapkan sebanyak 426 juta dosis vaksin untuk 181 juta penduduk Indonesia.
Sesuai dengan standar dari WHO, nantinya setiap penduduk akan dilakukan dua kali penyuntikan.
"Kami menyiapkan buffer stock sebanyak 15 persen. Jadi total yang kita butuhkan sekitar 426 juta dosis vaksin," kata Budi Gunadi.
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV