Cerita Risma yang Tak Mau Ubah Kebiasaannya, Pegawai Kemensos Diminta Jangan Kaget
Sosial | 25 Desember 2020, 07:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini alias Risma bercerita tentang kebiasaannya selama menjadi Wali Kota Surabaya.
Yakni terkait dengan mobil pengawal yang biasa membuka jalan bagi pejabat atau disebut voorijder, hingga kebiasaan masuk paling pagi hingga pulang paling malam.
Pengalaman Risma tersebut disampaikan kepada para pegawai Kemensos saat acara sertijab Menteri Sosial di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2020).
Risma bahkan mengaku akan tetap menerapkan kebiasaan yang sama saat bertugas sebagai Mensos.
Baca Juga: Risma Dicopot, Gubernur Khofifah Tunjuk Whisnu Sakti Buana Jadi Plt Wali Kota Surabaya
Mobil Pengawal di Belakang
Risma meminta mobil pengawal yang biasa membuka jalan bagi pejabat atau disebut voorijder berada di belakangnya di saat blusukan.
Hal itu sudah menjadi kebiasaan Risma ketika menjadi Wali Kota Surabaya selama 10 tahun.
Risma pun memaparkan alasan mengapa mobil pengawal harus di belakang mobil yang ditumpanginya.
Risma mengaku, tidak ingin mengubah kebiasaan itu. Alasannya, dia kerap blusukan secara tiba-tiba.
Risma juga kerap berhenti ketika melihat ada orang yang kesusahan di pinggir jalan.
Kebiasaan itu tidak akan diubah, meski Risma kini menjabat sebagai Mensos.
"Saya ngomong nanti voorijder-nya (mobil pengawal) di belakang. Kenapa? Soalnya saya kalau lihat sesuatu saya berhenti," cerita Risma saat memberi sambutan pada acara sertijab Menteri Sosial di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2020), dikutip dari Tribunnews.com.
"Pernah di sini saya sampai muter tiga kali. Orang itu kenapa ya? Tidur deket sampah. Muter sampai 3 kali aku enggak kuat, enggak bisa, aku turun. Kenapa? Ternyata dia kelaparan," sambungnya.
Risma menceritakan, kendaraan voorijder kerap meninggalkannya saat dirinya tiba-tiba berhenti di tengah jalan untuk blusukan.
Sehingga, dirinya meminta agar kendaraan voorijder berada di belakang, demi menyesuaikan pergerakan dirinya saat blusukan.
"Makanya nanti kalau voorijder-nya di depan, saya berhenti, ketinggalan voorijder-nya. Ini karena memang saya tidak mau berubah. Saya pengin tetap jadi Risma," ucapnya.
Baca Juga: Juliari Batubara: Presiden Jokowi Enggak Salah Pilih Risma Jadi Mensos
Datang Paling Pagi, Pulang Paling Malam
Tidak hanya itu, Risma juga menyampaikan bahwa dirinya akan datang paling pagi selama menjabat sebagai menteri.
Risma mengatakan kebiasaan tersebut telah dilakukannya sejak duduk di bangku sekolah hingga menjabat Wali Kota Surabaya.
"Teman-teman enggak usah kaget kalau saya datangnya pagi sekali. Itu sudah kebiasaan dulu kala sejak sekolah," akunya.
Risma meminta jajaran Kemensos untuk tidak sungkan kepada dirinya yang akan tiba paling pagi.
Bagi Risma, yang penting jajarannya tidak datang terlambat dalam menjalankan tugas.
"Enggak usah sungkan teman-teman. Kalau teman-teman datangnya, yang penting enggak terlambat, itu enggak masalah," kata Risma.
"Enggak usah sungkan sama saya. Di kantor itu, saya bakal datang paling pagi, pulang paling malam. Kalau waktunya selesai terus pulang, ya enggak apa-apa," tambahnya.
Dirinya mengaku tidak akan mengubah kebiasaannya tersebut, demi menjalankan tugas memenuhi kesejahteraan masyarakat.
"Mohon maaf, karena saya enggak mau berubah. Saya ingin tetap jadi Risma," paparnya.
Baca Juga: Risma Tancap Gas, Bansos Dijanjikan Cair Awal Januari 2021
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV