> >

Bareskrim Polri Panggil Wartawan Edy Mulyadi Usai Meliput di Lokasi Bentrok Laskar FPI dan Polisi

Hukum | 14 Desember 2020, 19:30 WIB
Adegan penggeledahan para rekonstruksi kasus penembakan enam anggota FPI di rest area KM 50 tol Jakarta-Cikampek, Senin (14/12/2020) dini hari. (Sumber: KOMPAS.COM/FARIDA)

Setelah itu, video laporan tersebut ia unggah ke media sosial Youtube lewat akun 'Bang Edhy Chanel'.

Baca Juga: Sambangi Komnas HAM, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran Bungkam

Adapun video laporan langsung yang dipaparkan Edy Mulyadi itu berdurasi 6 menit 24 detik.

Dalam video itu, Edy mengaku sudah mewawancarai secara langsung beberapa pedagang yang berjualan di rest area KM 50 Tol Jakarta-Cikampek itu.

Berdasarkan keterangan yang didapatnya, Edy menuturkan, bahwa peristiwa terkiat insiden tersebut terjadi sekitar pukul 01.30 WIB.

Baca Juga: Dirut Jasa Marga: CCTV KM50 Masih Berfungsi Saat Penembakan Anggota FPI Terjadi

"Saya tadi sempat ngobrol-ngobrol dengan beberapa pemilik warung di sekitar sini, mereka mengatakan peristiwanya sekitar jam 01.30 WIB," ujar Edy.

Tapi, menurut salah seorang penjual warung, Edy melanjutkan, mobil yang ditumpangi anggota FPI itu kondisi bannya hanya tinggal peleknya saja.

"Mobil (anggota FPI) yang masuk ke sini kondisinya bannya sudah tidak utuh. Jadi, begitu masuk dari ujung sana (rest area) bannya sudah tidak ada, tinggal peleknya saja," kata Edy.

Baca Juga: Komnas HAM Tidak Mau Hadiri Rekonstruksi Mabes Polri, Ini Alasannya

"Kresek-kresek, sudah berisik gitu. Kemudian saksi mata mengatakan mobil itu (pengawal Rizieq Shihab) dipepet dua mobil polisi, tidak lama terdengar dua tembakan, dor, dor."

Edy mengatakan, pedagang warung di rest area KM 50 mendengar dua kali tembakan tak lama setelah mobil memasuki rest area KM 50.

Sejumlah pedagang yang mendengar bunyi tersebut lantas berusaha mendekat sumber bunyi itu.

Namun, kata Edy, para pedagang yang berada di lokasi diusir oleh polisi dan diminta agar menjauh. Polisi saat itu berdalih sedang menangani teroris.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU