Soal Fenomena Rizieq Shihab karena Kekosongan Pemimpin, Mahfud MD: Menurut Saya, Jusuf Kalla Betul
Politik | 12 Desember 2020, 05:00 WIBWalaupun demikian, Mahfud MD menilai, masyarakat yang mendukung itu bukan serta merta lantas menjadi pengikut Rizieq Shihab.
“Jadi, bukan sekian orang menjadi pengikut (Rizieq Shihab). Itu orang mau protes mencari tumpangan. Saya sudah mengatakan itu juga dulu. Itu adalah fakta kita. Karena itu, mari kita perbaiki bersama-sama,” ujar Mahfud.
Baca Juga: Dirjen Imigrasi Terima Surat Pencekalan Rizieq Shihab
Sebelumnya, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai meluasnya permasalahan terkait pemimpin FPI Rizieq Shihab, bahkan melibatkan TNI-Polri, disebabkan karena tidak adanya pemimpin yang mampu menyerap aspirasi masyarakat.
"Kenapa masalah Habib Rizieq begitu hebat permasalahannya, sehingga polisi, tentara turun tangan sepertinya kita menghadapi sesuatu yang goncangan. Kenapa itu terjadi?" kata Jusuf Kalla dalam diskusi bertajuk Partisipasi Masyarakat Sipil dalam Membangun Demokrasi yang Sehat, secara virtual, Jumat (20/11/2020).
"Ini menurut saya karena ada kekosongan pemimpin, pemimpin yang menyerap aspirasi masyarakat.”
Jusuf Kalla mengatakan, persoalan terkait Rizieq Shihab ini berkaitan dengan indikator bahwa sistem demokrasi yang berjalan di Indonesia perlu diperbaiki.
Baca Juga: Resmi Jadi Tersangka, Pemimpin FPI Rizieq Shihab Dicekal Selama 20 Hari
"Kenapa ratusan ribu orang itu, kenapa dia tidak percayai DPR untuk berbicara? Kenapa tidak dipercaya partai-partai khususnya partai Islam? Untuk mewakili masyarakat itu," ujar Jusuf Kalla.
Menurut pria yang akrab disapa JK itu, pertanyaan-pertanyaan tersebut penting untuk dievaluasi dan dipelajari khususnya bagi partai-partai Islam, termasuk PKS.
Sebab, menurutnya, jika tidak dievaluasi dan dipelajari, akan menimbulkan masalah baru dalam sistem demokrasi yang sedang berjalan di Indonesia.
"Sehingga jangan sampai kita kembali lagi ke demokrasi jalanan. Ini bisa kembali apabila wakil-wakil yang dipilih tidak memperhatikan aspirasi seperti itu," kata JK.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV