> >

Terkait Habib Rizieq, MER-C Nilai Wali Kota Bogor Tidak Beretika

Kesehatan | 29 November 2020, 11:26 WIB
MER-C menilai Wali Kota Bogor Bima Arya tidak memiliki etika dengan melakukan intervensi untuk mengetahui kondisi kesehatan Habib Rizieq Shihab. (Sumber: Istimewa.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Organisasi Sosial Kemanusiaan MER-C menilai Wali Kota Bogor Bima Arya tidak memiliki etika dengan melakukan intervensi untuk mengetahui kondisi kesehatan Habib Rizieq Shihab.

"Terkait dengan Habib Rizieq yang memercayakan kepada MER-C untuk melakukan pemeriksaan dan pengawalan kesehatan. MER-C mengirim beliau untuk beristirahat di RS."

"Namun mendapatkan perlakuan yang kurang beretika dan melanggar hak pasien dari Wali Kota Bogor dengan melakukan intervensi terhadap tim medis yang sedang bekerja, sehingga menganggu pasien yang sedang beristirahat," tutur Ketua Presidium MER-C dr Sarbini Abdul Murad, dalam keterangan pers yang diperoleh Kompas TV, Sabtu (28/11/2020).

Langkah Wali Kota Bogor Bima Arya yang seperti itu, kata Sarbini, juga menimbulkan kesimpangsiuran dan keresehan bagi masyarakat.

Baca Juga: RS Ummi Kecolongan Swab Test Rizieq Shihab, Bima Arya Tegur Keras

Menurut Sarbini, Wali Kota Bogor perlu belajar etika kedokteran tentang independensi tenaga medis dalam bekerja, dan hak pasien untuk menerima atau menolak atas semua upaya pemeriksaan dan pengobatan yang akan diberikan tanpa ada intervensi atau tekanan pihak manapun.

"Jangankan dalam situasi normal, di daerah bencana dan peperangan saja wajib kita selaku tenaga medis tetap menjaga profesionalitas dan menghormati hak-hak pasien," tegasnya.

Sudah seharusnya Bima Arya memercayakan kepada pihak rumah sakit dan tim medis yang menangani. "Karena tim medis mengetahui langkah-langkah apa yang perlu dan tidak perlu dilakukan untuk menangani pasien."

Baca Juga: FPI Membenarkan Habib Rizieq Sudah Tinggalkan RS Ummi

Sebagai tim medis independen yang diminta keluarga untuk turut menangani kesehatan Habib Rizieq Shihab dengan ini MER-C menyatakan:

1. Menyayangkan sikap Wali Kota Bogor Bima Arya yang melakukan intervensi dan tekanan kepada rumah sakit, tim medis dan pasien.

2. Saat ini semua pemeriksaan yang perlu dilakukan tengah berjalan dan pengobatan akan dijalankan sesuai dengan masalah kesehatan yang ditemukan.

3. Agar semua pihak tidak membuat kegaduhan, menjaga privasi pasien dan memercayakan kepada tim medis yang menangani.

4. Perihal menyampaikan kondisi kesehatan adalah domain keluarga. Bahkan pihak rumah sakit/dokter yang merawat tidak memiliki hak untuk menyampaikan tanpa seizin keluarga.

 

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU