> >

Puskappi: Pencopotan 2 Kapolda Diduga Upaya Pembersihan Kelompok Tito Karnavian

Peristiwa | 24 November 2020, 08:28 WIB
Irjen Pol Nana Sudjana (kiri) dan Irjen Pol Rudy Sufahriadi (kanan) (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS TV - Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kebijakan Publik Pemerintah Indonesia (Puskappi) Maizal Alfian turut menanggapi pencopotan Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Ia menyayangkan Kapolri Jenderal Idham Aziz mengganti Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi.

Padahal, kata Maizal, selama ini kedua jenderal bintang dua tersebut memiliki prestasi dan karier yang cukup bagus. 

Baca Juga: Kapolri Copot Kapolda Metro Jaya karena Tak Laksanakan Perintah Penegakan Protokol Kesehatan

Maizal menilai, pencopotan Nana dan Rudy ada aroma terkait pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Sebab, kedua wilayah yakni Jakarta dan Jawa barat merupakan wilayah strategis.

“Wilayah Polda Metro Jaya dan Polda Jabar adalah kunci karena memiliki wilayah yang strategis,” kata Maizal dalam keterangannya sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com pada Senin (23/11/2020).

Selain itu, Maizal menuturkan, pencopotan jabatan Irjen Nana Sudjana dan Irjen Rudy Sufahriadi sebagai salah satu cara ‘pembersihan’ orang-orang Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Tito yang pernah menjadi Kapolri itu disebut-sebut memiliki kans untuk menjadi calon Presiden RI pada Pilpres 2024 mendatang.

Kedua perwira tinggi itu, menurut Maizal, dianggap memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Tito Karnavian. Hal itu bisa dilihat dari rekam jejak keduanya ketika tugas di instansi Polri.

Baca Juga: Kapolda Metro Jaya: Terjadinya Kriminalitas Karena Bertemunya Niat dan Kesempatan

Seperti diketahui, Irjen Nana Sudjana pernah menjabat sebagai Dirintelkam Polda Jatim pada 2014. Selanjutnya, pada 2015 Nana menjabat sebagai Wakapolda Jambi. Lalu, tahun 2016 menjabat Wakapolda Jawa Barat.

Setelah itu, di tahun yang sama menjabat sebagai Dirpolitik Baintelkam Polri saat Tito Karnavian menjabat Kapolri.

Pada 2019, Nana kembali dipromosikan menjadi Kapolda NTB dan akhirnya menjadi Kapolda Metro Jaya pada 20 Desember 2019.

Nana pun sempat disebut-sebut menjadi salah satu calon Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan pensiun pada Januari 2021. Ia masuk dalam Geng Solo.

Sedangkan Irjen Rudy Sufahriadi, pernah bergabung dalam satuan elit pemberantas teroris Densus 88.

Baca Juga: Kompolnas: Pencopotan Kapolda Metro dan Kapolda Jabar Bentuk Sanksi Tegas dari Kapolri Idham Azis

Rudy sempat bertugas di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Pada 2005, Rudy ditunjuk menjadi Kapolres Poso, Sulawesi Tengah.

Dia juga sempat menjadi Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada 2007.

Rudy kemudian menjadi Kepala Densus 88 Anti-Teror Polda Metro Jaya pada 2007. Selanjutnya, Rudy diangkat menjadi Kapolres Metro Jakarta Utara pada 2009.

Rudy menjadi perwira menengah Densus 88 Anti-Teror Polri pada 2010. Lalu, Rudy menjadi Direktur Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada 2010 sampai dengan tahun 2016.

Pada 2016 sampai 2018, Rudy menduduki jabatan sebagai Kapolda Sulawesi Tengah. Setelah itu, ia diangkat menjadi Kepala Korps Brimob Polri pada 2018 pada era Tito Karnavian sebagai Kapolri.

Baca Juga: Dinilai Abaikan Prokes Saat Nikahan Anak Rizieq Shihab, Kepala KUA Tanah Abang Dicopot Menag

Tahun 2019, Rudy diangkat menjadi Asisten Operasi Kapolri. Setelah itu, Rudy resmi menjabat Kapolda Jawa Barat pada 26 April 2019.

“Tentu dapat disimpulkan bahwa Nana dan Rudy mempunyai kedekatan dengan Mendagri Tito Karnavian,” ujar Maizal.

"Saat ini ada upaya pembersihan kelompok Tito Karnavian. Apalagi dengan jabatan baru Nana sebagai Korsahli Polri dan jabatan baru Rudy sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri yang sangat tidak prestisius.

Seperti diketahui, Polri melakukan mutasi terhadap dua Kapolda imbas dari kerumunan massa di acara yang dihadiri Pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat dan Megamendung, Bogor Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Pencopotan Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi karena dinilai tidak melaksanakan perintah dalam menegakkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Pria Ini Tantang TNI: Copot Semua Baliho Habib Rizieq, Kerahin Berapa Kompi, Besok 'Gua' Pasang Lagi

Jabatan Kapolda Metro Jaya kemudian diemban Irjen Fadil Imran yang sebelumnya menjabat Kapolda Jatim.

Sedangkan Kapolda Jawa Barat diserahkan kepada Irjen Ahmad Dofiri yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Logistik Kapolri.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU